Radarbanyuwangi.id – Wisatawan asal Australia, Gunther Henry Kitzler, 57, yang hilang diterjang ombak laut selatan saat bermain selancar di sekitar perairan Plawangan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR Selasa (5/3) pagi.
Korban yang tinggal di negara bagian New South Wales, Australia itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pesisir Pantai Marengan, wilayah Dusun Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo atau berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi korban diseret ombak.
”Korban tergeletak di Pantai Marengan,” terang Kepala Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setyabudi.
Menurut Wahyu, jasad korban yang tergeletak di Pantai Marengan pertama kali ditemukan oleh nelayan.
Selanjutnya, nelayan tersebut melapor pada tim SAR yang sudah dua hari melakukan pencarian.
”Dari laporan itu, tim pencarian langsung terjun ke titik lokasi,” ujarnya.
Lokasi temuan jenazah korban itu, jelas Wahyu, berjarak sekitar 5 kilometer ke arah timur dari tempat hilangnya korban. Medan menuju lokasi penemuan jenazah lumayan sulit dijangkau.
”Untuk menuju ke lokasi penemuan mayat, kami menggunakan sepeda motor,” katanya.
Wahyu menyebut, proses evakuasi jenazah korban memakan waktu cukup lama.
Medan yang terjal dan harus menembus rimbunan hutan yang masuk wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TN AP), sedikit menghambat tim SAR saat mengevakuasi korban.
”Setidaknya dibutuhkan waktu hampir dua jam bagi tim SAR untuk mengevakuasi jenazah korban,” jelasnya.
Baca Juga: Jasad Peselancar WNA Asal Australia Terdampar di Pantai Marengan Banyuwangi
Untuk membawa jenazah menuju Pelabuhan Grajagan, tim SAR menggunakan landing craft rubber boat (LCR) atau perahu karet.
”Jenazah korban dibawa menggunakan perahu karet ke Pelabuhan Grajagan. Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar,” terang Wahyu.
Sesampainya di Pelabuhan Grajagan, jenazah warga Australia itu kemudian dimasukkan ke mobil ambulans untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh tim Inafis Polresta Banyuwangi.
Page 2
”Setelah diperiksa, jenazah langsung dibawa ke RSUD Blambangan,” terangnya.
Wahyu menyampaikan bahwa Basarnas Banyuwangi telah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Kedutaan Australia di Bali.
”Kami juga sudah koordinasi dengan pihak keluarga,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, WNA asal Australia, Gunther Henry Kitzler, 57, tenggelam dan hilang saat berselancar di sekitar perairan Plawangan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo pada Senin (4/3) pagi.
Sebelum ditelan ombak, korban sempat ditolong oleh dua rekannya.
Turis asing yang tinggal di negara bagian New South Wales, Australia itu baru kali pertama bermain selancar di perairan Grajagan.
Korban datang bersama dua WNA lainnya, Gregor Charles, 61, WNA asal Selandia Baru, dan Cristopher Max, 54, asal Australia. ”Kami datang dari Bali sejak Sabtu (2/3), menginap di Raka Homestay Purwoharjo,” ungkap Gregor Charles.
Pada Minggu (3/3), ketiga WNA itu mendatangi Pantai Grajagan untuk survei lokasi yang bakal digunakan untuk berselancar.
Karena cuaca kurang mendukung, mereka mengurungkan niatnya untuk surfing. ”Pagi ini (Senin), kami bertiga mulai berselancar,” terang Gregor.
Informasi yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi, Gunther merupakan salah satu peselancar terbaik Bondi pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Setelah berkecimpung di dunia selancar profesional, Gunther akhirnya jatuh cinta dengan Bali dan pindah ke sana secara permanen. Selama 25 tahun terakhir, ia membangun reputasi di Bali sebagai peselancar tangguh. (gas/abi/c1)
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Wisatawan asal Australia, Gunther Henry Kitzler, 57, yang hilang diterjang ombak laut selatan saat bermain selancar di sekitar perairan Plawangan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR Selasa (5/3) pagi.
Korban yang tinggal di negara bagian New South Wales, Australia itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pesisir Pantai Marengan, wilayah Dusun Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo atau berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi korban diseret ombak.
”Korban tergeletak di Pantai Marengan,” terang Kepala Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setyabudi.
Menurut Wahyu, jasad korban yang tergeletak di Pantai Marengan pertama kali ditemukan oleh nelayan.
Selanjutnya, nelayan tersebut melapor pada tim SAR yang sudah dua hari melakukan pencarian.
”Dari laporan itu, tim pencarian langsung terjun ke titik lokasi,” ujarnya.
Lokasi temuan jenazah korban itu, jelas Wahyu, berjarak sekitar 5 kilometer ke arah timur dari tempat hilangnya korban. Medan menuju lokasi penemuan jenazah lumayan sulit dijangkau.
”Untuk menuju ke lokasi penemuan mayat, kami menggunakan sepeda motor,” katanya.
Wahyu menyebut, proses evakuasi jenazah korban memakan waktu cukup lama.
Medan yang terjal dan harus menembus rimbunan hutan yang masuk wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TN AP), sedikit menghambat tim SAR saat mengevakuasi korban.
”Setidaknya dibutuhkan waktu hampir dua jam bagi tim SAR untuk mengevakuasi jenazah korban,” jelasnya.
Baca Juga: Jasad Peselancar WNA Asal Australia Terdampar di Pantai Marengan Banyuwangi
Untuk membawa jenazah menuju Pelabuhan Grajagan, tim SAR menggunakan landing craft rubber boat (LCR) atau perahu karet.
”Jenazah korban dibawa menggunakan perahu karet ke Pelabuhan Grajagan. Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar,” terang Wahyu.
Sesampainya di Pelabuhan Grajagan, jenazah warga Australia itu kemudian dimasukkan ke mobil ambulans untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh tim Inafis Polresta Banyuwangi.