Radarbanyuwangi.id– Harga telur ayam di tingkat peternak mulai turun. Saat ini harganya Rp 24 ribu per kilogram, sebelumnya harga telur mencapai Rp 28 ribu per kilogram. Meski harga telur turun, harga pakan ayam tetap stabil.
Harga telur ayam yang turun itu disampaikan Ahmad Haris Tri Cahyono, 44, peternak ayam asal Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.
Menurutnya, harga telur turun sejak tiga hari lalu. “Harga dari Rp 28 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Haris, harga telur ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan harga komoditas lainnya.
Sekali harganya turun, tapi tidak lama naik lagi. “Untuk harga telur ini sekali turun cukup lumayan juga,” ungkapnya.
Harga telur yang turun itu, jelas dia, karena stok yang tinggai dengan permintaan yang menurun. Ia memprediksi harga telur yang turun ini bertahan tujuh hingga sepuluh hari.
“Banyak faktor yang menyebabkan harga telur turun, kebutuhan di pasar tetap tapi populasi peternak telur meningkat,” katanya.
Haris menyebut, harga telur sempat menyentuh angka Rp 30 ribu per kilogram di tingkat peternak. Kemudian, turun menjadi Rp 28 ribu per kilogram.
Senin (25/3), harga telur ini menjadi Rp 24 ribu per kilogram. “Meski turun, saya bersyukur masih terbilang aman untuk mendapat laba,” katanya.
Untuk harga pakan, terang Haris, juga masih stabil, yaitu Rp 395 ribu per 50 kilogram.
Dan itu perlu disyukuri karena hasil penjualannya masih untung. “Alhamdulillah, penjualan masih stabil,” ujarnya.
Haris berharap harga pakan ayam dapat stabil, meski harga telur mengalami penurunan. Untuk mengantisipasi ada lonjakan harga pakan, ia mengantisipasi dengan menyiapkan jagung untuk pakan ayam.
“Harga jagung saat ini murah, hanya Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram. Sebelumnya cukup mahal sampai Rp 12 ribu per kilogram,” pungkasnya.(rei/abi)
