Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Heboh! Anak-anak Banyuwangi Bertarung Cerdas di Olimpiade Gasing, Genteng Jawaranya!

heboh!-anak-anak-banyuwangi-bertarung-cerdas-di-olimpiade-gasing,-genteng-jawaranya!
Heboh! Anak-anak Banyuwangi Bertarung Cerdas di Olimpiade Gasing, Genteng Jawaranya!

RADARBANYUWANGI.ID – Olimpiade Gasing 2025 yang digelar Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi pada Senin–Selasa (16–17/6) di kompleks Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Jalan KH Achmad Musayyidi, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, berlangsung seru.

Dalam event bergengsi itu, kontingen dari Kecamatan Genteng berhasil menyabet gelar juara.

Dari 25 tim yang berasal dari kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, tim dari Kecamatan Genteng berhasil keluar sebagai juara pertama setelah mengumpulkan 5.421 poin.

Disusul Kecamatan Banyuwangi di posisi kedua dengan 5.260 poin dan Kecamatan Wongsorejo di posisi ketiga dengan 4.689 poin.

”Mereka terbaik dari yang terbaik,” kata Kepala Dispendik Banyuwangi Suratno melalui Kabid Pendidikan SD Sutikno.

Selain ketiga juara itu, imbuh Sutikno, juga ada juara harapan I dari Kecamatan Glenmore dengan poin 4.498 dan harapan II dari Kecamatan Kalibaru dengan 4.295 poin. ”Juga ada juara untuk kategori individu,” ujarnya.

Sutikno menyebut, dalam Olimpiade Gasing ini juga dipilih enam siswa sebagai pemenang kategori individu.

Sebagai peringkat pertama Franklie Edmond Santoso dari Kecamatan Genteng dan Fidelina Ernesta dari Kecamatan Banyuwangi.

Untuk peringkat kedua, Vhalevi Kikandria dari Kecamatan Wongsorejo dan Yala Dzunnurain dari Kecamatan Banyuwangi.

 Sedangkan peringkat ketiga diraih, Tristan Maheswara dari Kecamatan Genteng dan Deva Yogiswara dari Kecamatan Tegalsari.

”Pemenang individu ini yang akan dikumpulkan dan ditempa untuk dipilih siapa yang mewakili Banyuwangi di Olimpiade Gasing Nasional 2025 pada 22–24 September mendatang yang akan digelar di Banyuwangi. Ini apresiasi, semoga nanti bisa membawa nama baik Banyuwangi di tingkat nasional,” harapnya.

Selain jadi ajang seleksi untuk kejuaraan besar, Sutikno menyampaikan, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuan hitung cepat dengan metode Gasing.


Page 2

Para pemenang akan digembleng oleh tim kabupaten agar siap menjadi juara.

”Namanya sudah bukan lagi tim kecamatan, tapi kabupaten. Target kita juara, karena pada tahun sebelumnya, pemenang individu dari Banyuwangi,” jelasnya.

Sutikno memastikan, penilaian dewan juri sudah objektif dan transparan.

Nilai tersebut hasil akumulasi dari penilaian dewan juri sejak babak pertama, yakni Jenggirat Ngitung di hari pertama lomba pada Senin (16/6) lalu.

”Penilaian itu akuntabel, hasil akumulasi dari seluruh babak, jadi sebelum babak terakhir, tidak bisa diketahui hasilnya,” tuturnya.

Dalam Olimpiade Gasing ini, para pelajar beradu cepat mengerjakan soal-soal matematika dengan metode Smart Gasing.

Sutikno menyebut, selama beberapa tahun terakhir, Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Prof Yohanes Surya untuk memberikan pelatihan berhitung cepat kepada para guru dan pelajar menggunakan metode tersebut.

”Metode ini telah terbukti berhasil meningkatkan kemampuan matematika anak-anak,” katanya.

Perlombaan ini juga dikemas dengan situasi yang menyenangkan bagi para siswa. Setiap tim diwajibkan menampilkan yel-yel terbaik sebelum naik podium guna berlomba.

”Ini diharapkan jadi penyemangat sebelum berlomba, harus dibuat meriah. Metode ini memang dibuat menyenangkan, agar siswa bisa menangkap pelajaran dengan baik,” ujarnya.

Sutikno berharap, para pemenang bisa menularkan prestasi mereka ke tingkat nasional nanti. Sedangkan bagi siswa yang kalah, pengalaman ini bisa jadi pemicu untuk lebih giat belajar.

”Pemenang memang benar-benar berkompetisi dengan baik dalam Olimpiade Gasing ini, untuk yang kalah bisa jadi pelajaran mana yang perlu diperbaiki agar bisa menang di lomba yang akan datang,” pungkasnya. (sas/abi/c1)


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Olimpiade Gasing 2025 yang digelar Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi pada Senin–Selasa (16–17/6) di kompleks Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Jalan KH Achmad Musayyidi, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, berlangsung seru.

Dalam event bergengsi itu, kontingen dari Kecamatan Genteng berhasil menyabet gelar juara.

Dari 25 tim yang berasal dari kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, tim dari Kecamatan Genteng berhasil keluar sebagai juara pertama setelah mengumpulkan 5.421 poin.

Disusul Kecamatan Banyuwangi di posisi kedua dengan 5.260 poin dan Kecamatan Wongsorejo di posisi ketiga dengan 4.689 poin.

”Mereka terbaik dari yang terbaik,” kata Kepala Dispendik Banyuwangi Suratno melalui Kabid Pendidikan SD Sutikno.

Selain ketiga juara itu, imbuh Sutikno, juga ada juara harapan I dari Kecamatan Glenmore dengan poin 4.498 dan harapan II dari Kecamatan Kalibaru dengan 4.295 poin. ”Juga ada juara untuk kategori individu,” ujarnya.

Sutikno menyebut, dalam Olimpiade Gasing ini juga dipilih enam siswa sebagai pemenang kategori individu.

Sebagai peringkat pertama Franklie Edmond Santoso dari Kecamatan Genteng dan Fidelina Ernesta dari Kecamatan Banyuwangi.

Untuk peringkat kedua, Vhalevi Kikandria dari Kecamatan Wongsorejo dan Yala Dzunnurain dari Kecamatan Banyuwangi.

 Sedangkan peringkat ketiga diraih, Tristan Maheswara dari Kecamatan Genteng dan Deva Yogiswara dari Kecamatan Tegalsari.

”Pemenang individu ini yang akan dikumpulkan dan ditempa untuk dipilih siapa yang mewakili Banyuwangi di Olimpiade Gasing Nasional 2025 pada 22–24 September mendatang yang akan digelar di Banyuwangi. Ini apresiasi, semoga nanti bisa membawa nama baik Banyuwangi di tingkat nasional,” harapnya.

Selain jadi ajang seleksi untuk kejuaraan besar, Sutikno menyampaikan, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuan hitung cepat dengan metode Gasing.