RadarBanyuwangi.id – Investasi di pasar saham memang penuh dengan ketidakpastian. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa melonjak tinggi dalam sehari, tapi bisa juga anjlok secara tiba-tiba.
Bagi investor, kondisi ini bisa jadi peluang atau malah jebakan. Lalu, apa yang harus dilakukan saat IHSG naik-turun? Simak strategi berikut agar tetap untung.
Baca Juga: Jalur Mudik Denpasar-Gilimanuk dan Terminal Kargo dapat Sentuhan Perbaikan, Siap Sambut Pemudik
Saat IHSG anjlok, banyak investor panik dan buru-buru menjual sahamnya. Padahal, langkah terbaik adalah mengevaluasi portofolio.
Apakah saham yang kamu miliki masih punya fundamental bagus? Jika ya, tetap tenang dan tahan dulu.
2. Manfaatkan Momen “Diskon” Saham
Ketika IHSG turun, banyak saham bagus yang harganya ikut terkoreksi. Ini bisa jadi kesempatan emas untuk membeli saham dengan harga murah. Pastikan kamu memilih saham dari perusahaan dengan kinerja solid dan prospek cerah.
Baca Juga: Jasad Pemancing di Pulau Kembar Ditemukan Mengapung di Perairan Rajegwesi Pesanggaran Banyuwangi
3. Diversifikasi Investasi
Jangan taruh semua dana di satu saham atau sektor tertentu. Sebarkan investasi ke berbagai sektor, seperti perbankan, konsumsi, atau teknologi. Dengan cara ini, risiko kerugian bisa diminimalkan saat IHSG bergerak liar.
4. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Daripada membeli saham dalam jumlah besar sekaligus, lebih baik beli secara bertahap. Strategi DCA ini membantu mengurangi risiko beli di harga puncak dan memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Mudik 2025 Bakal Padat, Stasiun Gambir Siap Hadapi Lonjakan 996 Ribu Pemudik
5. Pantau Berita dan Sentimen Pasar
Pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh berita ekonomi, kebijakan pemerintah, dan sentimen global. Selalu update informasi agar bisa mengambil keputusan yang tepat.
Ingat, naik-turunnya IHSG adalah hal yang wajar. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap cuan dalam kondisi apa pun. (*)
