Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Info Jalur Pendakian Gunung Raung: Via Kalibaru dan Sumber Wringin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Detik.com


Surabaya

Gunung Raung merupakan salah satu gunung yang menantang dalam dunia pendakian. Ada dua jalur yang populer dalam pendakian Gunung Raung.

Gunung Raung berada di ujung timur Pulau Jawa. Gunung ini menawarkan pemandangan yang indah dan pengalaman pendakian yang menantang.

Berikut ini ulasan mengenai jalur pendakian yang populer di Gunung Raung. Lengkap dengan info transportasi untuk sampai basecamp, rute pendakian, dan pos untuk camping.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur Pendakian Gunung Raung Via Kalibaru

Jalur pendakian Gunung Raung via Kalibaru menjadi jalur favorit meski menyuguhkan jalur yang menantang. Puncak tertinggi yakni Puncak Sejati berada di ketinggian 3.344 mdpl.

Basecamp induk ini berada di Dusun Wonorejo, Kalibaru, Banyuwangi. Basecamp ini dikenal pendaki dengan nama Rumah Pak Suto.

Untuk transportasi yang direkomendasikan yaitu kereta. Adapun rutenya sebagai berikut.

Naik kereta jurusan Stasiun Kalibaru jika kamu berangkat dari Surabaya. Setelah tiba, naik ojek ke basecamp utama.

Hampir semua orang mengenal basecamp Pak Seto. Jadi cukup memberi tahu kepada mereka apabila ingin ke basecamp tersebut.

Apabila berangkat dari Jakarta, naiklah kereta api dengan jurusan Stasiun Gubeng Surabaya. Untuk selanjutnya kamu dapat menuju Stasiun Kalibaru di Banyuwangi. Terakhir, pergilah ke basecamp utama Gunung Raung dengan ojek.

2. Pos Pendakian Gunung Raung via Kalibaru

Dalam pendakian Gunung Raung via Kalibaru, kamu akan melewati 9 pos. Waktu yang akan dibutuhkan untuk sampai ke puncak antara 3 hari 2 malam sampai 4 hari 3 malam tergantung dengan kemampuan pendaki. Berikut ini pos pendakian via Kalibaru:

Pos 1 – Pos 2

Jarak dari basecamp ke Pos 1 cukup jauh. Jadi, jalan kaki bisa memakan waktu dua jam lebih. Alternatifnya, Anda bisa naik ojek, yang hanya membutuhkan waktu sekitar empat puluh menit untuk sampai di Pos 1.

Sebagian besar pendaki menyebut Pos 1 dengan nama Pos Pak Sunarya. Sebab, lokasinya di warung kopi milik Pak Sunarya, sekitar perkebunan kopi. Pos 1 memiliki ketinggian sekitar 980 mdpl.

Perjalanan kemudian berlanjut ke Pos 2, yang memakan waktu sekitar 2 jam 30 menit. Karena konturnya yang landai, jalurnya masih dianggap mudah dilalui.

Kamu akan melewati perkebunan kopi dan pepohonan hutan. Pos 2 berada di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut.

Pos 2 – Pos 3

Jalur mulai menanjak saat Anda menempuh sekitar 2 jam pendakian dari Pos 2 ke Pos 3. Berhati-hatilah karena banyak pohon berduri yang dapat melukai kaki. Pos 3 berada di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut.

Pos 3 – Pos 4

Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 memakan waktu sekitar satu jam lebih. Jalur pada awalnya agak landai, tetapi kemudian mulai menanjak secara bertahap.

Di Pos 4 lebih baik untuk mendirikan tenda karena lebih luas dan nyaman. Pos 4 memiliki ketinggian sekitar 1.800 mdpl.

Pos 4 – Pos 5

Setelah keluar dari Pos 4, butuh waktu sekitar 45 hingga 60 menit untuk sampai di Pos 5. Ada hutan yang cukup lebat di sepanjang jalur yang semakin terjal. Pos 5 Gunung Raung berada di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut.

Pos 5 – Pos 6

Dari Pos 5 ke Pos 6 hanya butuh waktu sekitar tiga puluh menit, jadi terhitung dekat. Pendaki harus melewati jalur terjal yang semakin menantang. Ada jurang di antara mereka. Pos 6 berada di 2.200 mdpl.

Pos 6 – Pos 7

Jalur dari Pos 6 ke Pos 7 semakin berat. Namun, hutan sudah agak lebih terbuka dan tidak terlalu lebat. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di Pos 7. Seperti halnya Pos 6, Anda juga akan menemukan area camp di Pos 7.

Pos 7 – Pos 8

Pendakian dari Pos 7 ke Pos 8 Gunung Raung melalui Kalibaru memakan waktu sekitar satu jam. Jalurnya semakin menanjak dan terjal karena menuju puncak Gunung Wates.

Kamu juga akan melewati area punggungan yang cukup sempit. Jadi harus tetap fokus agar aman.

Area datar yang tidak terlalu luas ditandai di pos 8. Pos ini berada di ketinggian sekitar 2.800 meter persegi.

Pos 8 – Pos 9

Anda harus memastikan fisik siap untuk melanjutkan ke Pos 9. Sebab, jalan yang akan dilalui semakin terjal, berkelok-kelok, dan dipenuhi dengan hutan yang rimbun.

Perjalanan dari Pos 8 ke Pos 9 memakan waktu sekitar satu jam. Pendaki dapat beristirahat sebentar di pos dengan ketinggian lebih dari 3.000 mdpl. Setelah itu, sekitar 15 menit kemudian, kamu akan memulai perjalanan menuju Puncak Bendera.

Pos 9 – Puncak Sejati

Puncak Bendera berada di 3.154 meter di atas permukaan laut. Dari kejauhan, Anda dapat melihat betapa gagahnya Puncak Sejati.

Sebelum pergi, pastikan Anda sudah menyiapkan semua perlengkapan pengaman Anda. Seperti webbing, tali karmantel, helm, dan ascender.

Jalur ekstrim gunung Raung dijuluki jembatan sirotol mustaqimJalur ekstrim Gunung Raung dijuluki Jembatan Sirotol Mustaqim/ Foto: detik

Jalur Pendakian Gunung Raung Via Sumber Wringin

Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.344 meter di atas permukaan laut, menempati urutan kedua dalam daftar gunung tertinggi di Jawa Timur, dan urutan keempat dalam daftar tujuh gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Gunung Raung berada di tengah-tengah tiga kabupaten, yaitu Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember. Raung termasuk dalam rangkaian pegunungan Ijen.

Sama halnya seperti jalur via Kalibaru, untuk rekomendasi transportasi yang digunakan yaitu kereta api.

Berangkat ke Stasiun Jember lalu dilanjutkan dengan naik taksi atau ojek menuju Terminal Arjasa. Kemudian naik bus menuju terminal Bondowoso.

Dengan angkutan umum dari Terminal Bondowoso, kamu dapat menuju Wonosari dan turun di pertigaan Gardu Atta. Kemudian naik angkutan umum menuju Desa Sumber Wringin. Setelah itu bisa berjalan kaki sampai basecamp pendakian Sumber Wringin.

2. Pos Pendakian Gunung Raung via Sumber Wringin

Dibandingkan dengan rute lain di Gunung Raung, jalur Sumber Wringin disebut yang paling menyenangkan, aman, dan murah.

Basecamp – Pos 1

Untuk menghemat waktu dan tenaga, kamu bisa menggunakan ojek menuju pos 1, yang berjarak kurang lebih sekitar 10 km. Perjalanan memakan waktu satu jam apabila menggunakan ojek. Sedangkan apabila berjalan kaki, waktu yang ditempuh akan memakan waktu sekitar tiga jam.

Pos 1 – Pos 2

Setelah tiba di pos 1, perjalanan dilanjutkan melalui jalur yang perlahan menanjak, dengan pemandangan kebun kopi yang dikelilingi hutan rimbun.

Ada jalur sempit diapit oleh semak belukar yang cukup tinggi. Ini akan memakan waktu sekitar 4 jam. Kamu akan tiba di pos kedua, yang disebut Pondok Sumur.

Pos 2 – Pos 3

Setelah melewati Pos 2, jalan akan terasa lebih menanjak dari sebelumnya. Vegetasi akan menjadi lebih rimbun dan rapat. Pos 3 memiliki tempat yang disebut Pondok Demit.

Pos 3 – Pos 4

Selepas Pondok Demit, kondisi jalur tidak banyak berubah. Tetapi kemiringan jalur sedikit menanjak.

Setelah berjalan selama sekitar 60 menit, kamu akan mencapai Pos 4. Sebuah area terbuka yang dikenal sebagai Pondok Mayit.

Pos 4 – Pos 5

Perjalanan menuju Pos 5 melalui batas vegetasi, hutan secara bertahap terbuka, menyisakan pohon pinus yang berdiri berjauhan. Kamu akan tiba di pos 5, Pondok Angin, setelah perjalanan sekitar 45 menit.

Pos 5 – Puncak Gunung Raung

Selepas Pondok Angin, perjalanan dilanjutkan menuju puncak melalui jalur maut yang diapit oleh jurang di sebelah kanan dan kiri. Medan yang didominasi oleh bebatuan dan kerikil membuat perjalanan semakin sulit.

Untuk mencapai puncak Gunung Raung, kecermatan, fokus, dan kerja sama tim diperlukan.

Itulah ulasan mengenai dua jalur pendakian Gunung Raung. Semoga artikel ini bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Simak Video “Gunung Raung Erupsi, Status Ditingkatkan Jadi Waspada
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)

source