sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Jenderal (Purn) TNI Wiranto.
Sang istri, Rugaiya Usman Wiranto, wafat pada Minggu, 16 November 2025 pukul 15.55 WIB, di sebuah rumah sakit di Bandung.
Kepergian Rugaiya seolah menambah rangkaian peristiwa duka yang menghampiri keluarga besar mantan Menko Polhukam tersebut.
Kabar meninggalnya Rugaiya menjadi perhatian karena selama puluhan tahun berada di lingkar kekuasaan, kehidupan pribadi keluarga Wiranto hampir tak pernah tersorot publik.
Mereka dikenal tertutup, disiplin, religius, namun juga berkali-kali harus menjalani ujian kehilangan.
Baca Juga: Rory McIlroy Juara Race to Dubai untuk ke-7 Kalinya Meski Kalah Dramatis dari Fitzpatrick di DP World Tour Championship!
Rumah Tangga yang Tertutup dari Sorotan Publik
Selama berkarier di militer dan pemerintahan, Wiranto jarang menampilkan keluarganya.
Ia dan Rugaiya membesarkan tiga anak mereka—Maya Wiranto, Amalia Sianti, dan Zainal Nurrizki—dalam lingkungan yang ketat dan jauh dari publikasi.
Putri sulungnya, Amalia, pernah mengisi kursi MPR pada awal 2000-an, namun hanya bertahan beberapa bulan sebelum mengundurkan diri.
Setelah itu ia menjauh dari sorotan, fokus membangun keluarga dengan suaminya, Abdi Setiawan Effendi.
Anak keduanya, Zainal Nurrizki, menempuh jalan berbeda. Ia memilih meninggalkan Universitas Gadjah Mada demi belajar Islam di Afrika Selatan.
Baca Juga: Aksi ‘Lamaran’ Marco Bezzecchi ke RS-GP, Kisah Unik Usai Menangi MotoGP Valencia 2025
“Dia ingin memperdalam Al-Qur’an dan akhlak, bukan karena tekanan, tetapi kesadaran pribadi,” kata Wiranto dalam kesaksiannya beberapa tahun lalu.
Namun takdir berkata lain. Di usia 23 tahun, setelah setahun belajar di Johanesburg, Zainal meninggal karena sakit demam.
Sumber: jawapos.com, Kaltim Post, Gorontalo Post, Manado Post
Page 2
“Ia ingin menjadi generasi penerus yang berpegang pada nilai, bukan sekadar prestise,” kata Wiranto.
Bahkan cucu-cucu Wiranto, dalam foto viral pemakaman Alfatih, terlihat memegang Al-Quran di sisi makam—sebuah gambaran jelas mengenai kultur keluarga yang memadukan duka dengan keteguhan iman.
Baca Juga: Kisah Cinta 50 Tahun Berakhir Haru: Rugaiya Usman, Penopang Hidup Jenderal Wiranto Itu Akhirnya Berpulang
Kepergian Rugaiya: Penutup Sunyi dalam Deretan Kehilangan
Rugaiya Usman Wiranto dikenal sebagai figur yang paling menjaga privasi keluarga.
Ia jarang muncul di depan publik, namun disebut sebagai sosok sentral yang membentuk kultur religius di rumah tangga Wiranto.
Kini, setelah kepergian putra dan cucu, meninggalnya Rugaiya menjadi duri terakhir dalam rangkaian duka panjang keluarga besar ini.
Keluarga belum mengumumkan secara terbuka lokasi pemakaman, namun sejumlah pejabat, tokoh militer, hingga mantan kolega Wiranto disebut akan hadir memberikan penghormatan.
Baca Juga: Wisatawan Nataru Diprediksi Membludak! ASDP Siagakan Armada dan Pola Operasi Baru di Jalur Jawa–Bali–Lombok
Keluarga yang Sunyi, Disiplin, dan Ditempa Ujian
Keluarga besar Wiranto mungkin jarang muncul di publik. Namun setiap kali muncul, yang tampak bukan gemerlap kehidupan elite, melainkan rangkaian tragedi, kehilangan, dan keteguhan menjaga prinsip.
Dari anak yang wafat di tanah seberang, cucu yang pergi di usia 1,5 tahun, hingga foto bercadar yang memicu heboh, kini duka kembali menyapa melalui kepergian Rugaiya.
Sebuah keluarga besar yang memilih hening, namun tak pernah luput dari ujian. (*)
Sumber: jawapos.com, Kaltim Post, Gorontalo Post, Manado Post
Page 3
Ia dimakamkan di Afrika Selatan, meninggalkan istri muda bernama Salsabila yang kala itu masih berusia 15 tahun.
“Dia wafat saat membaca ayat suci. Saya tertawa ketika difitnah—karena saya tahu apa yang sebenarnya terjadi,” kenang Wiranto.
Baca Juga: Inggris Ukir Sejarah! Menang di Albania, Singkirkan Rekor 71 Tahun dan Catat Prestasi Belum Pernah Terjadi
Duka Cucu & Foto Viral yang Membuka Tabir Keluarga
Duka lain kembali datang pada November 2018. Cucu Wiranto, Ahmad Daniyal Alfatih, meninggal setelah tercebur ke kolam ikan.
Keluarga besar berkumpul di pemakaman keluarga di Karanganyar.
Di sinilah foto keluarga Wiranto viral. Dalam foto itu tampak putrinya Lia Wiranto, mengenakan cadar hitam lengkap dengan burkah.
Suaminya memakai sorban. Anak-anak mereka juga bercadar.
Foto itu memicu banyak spekulasi: mulai dari dugaan aliran tertentu hingga isu politik.
Wiranto kemudian memberikan klarifikasi melalui pernyataan tertulis.
“Busana itu adalah ekspresi duka, bukan afiliasi politik. Keluarga saya tidak pernah menjadikan agama sebagai alat politik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keluarganya teguh menjaga prinsip: tidak memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi.
“Tidak ada anak atau menantu saya yang terlibat militer, partai, atau proyek negara,” katanya.
Baca Juga: Gubernur Luthfi Turun Gunung! Relokasi Korban Longsor Cibeunying Dikebut, 20 Warga Masih Dicari
Rumah Tangga yang Kental Nilai Religius
Di balik gaya hidup tertutup keluarga Wiranto, nilai religius tampak kuat. Anak-anaknya tumbuh dalam suasana disiplin dan pendidikan moral yang ketat.
Zainal, misalnya, rela meninggalkan bangku kuliah bergengsi demi memperdalam akhlak.
Sumber: jawapos.com, Kaltim Post, Gorontalo Post, Manado Post







