RadarBanyuwangi.id – Jalur kereta api antara Stasiun Gubug dan Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kembali terputus pada Jumat (24/1) malam.
Setelah sebelumnya jalur hulu di KM 32+5/7 sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas, banjir kembali membuat konstruksi batu ballast penyangga rel hanyut.
Putusnya kembali jalur kereta api tersebut berdampak pada sejumlah perjalanan kereta api yang mengalami keterlambatan, termasuk kereta tujuan Daerah Operasional (Daop) 9 Jember.
Baca Juga: Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru, Jumlah Penumpang Kereta Api Membludak, Okupansi Tembus 100 Persen
Manager Hukum dan Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menjelaskan, penutupan jalur di kilometer 32+5/7 dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api.
Beberapa perjalanan kereta api harus memutar, menyebabkan keterlambatan dari jadwal normal. Kereta Api (KA) Pandalungan rute Stasiun Gambir ke Stasiun Jember, misalnya, dialihkan melewati Solo, Madiun, Mojokerto, dan Surabaya.
Hingga Sabtu (25/1) pukul 09.38 WIB, KA Pandalungan tercatat baru meninggalkan Stasiun Mojokerto dengan keterlambatan mencapai 129 menit. Diperkirakan, kereta ini akan tiba di Stasiun Jember dengan penundaan hingga 4 jam.
Baca Juga: Virus PMK Masih Merebak di Banyuwangi, Pasar Hewan Glenmore Sepi Hewan Ternak
Sementara itu, KA Blambangan Ekspres dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Ketapang tidak perlu memutar jalur.
Namun, perjalanan kereta ini tetap mengalami keterlambatan 96 menit dan tiba di Stasiun Ketapang pada pukul 06.31 WIB.
PT KAI Daop 9 Jember menyampaikan permohonan maaf atas gangguan ini dan berkomitmen memberikan kompensasi berupa service recovery sesuai aturan yang berlaku. (*)
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.