KALIPURO, RadarBanyuwangi.id – Salah satu pemicu kemacetan arus lalu lintas di Pelabuhan Ketapang pada bulan Juni lalu ialah perbaikan dermaga ponton di Gilimanuk.
Hingga Kamis (23/11) proses upgrading jembatan menjadi dermaga movable bridge (MB) masih terus berjalan.
ASDP optimistis proyek pembangunan dermaga tersebut bisa tuntas sebelum musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dimulai.
General Manager PT ASDP Ketapang-Gilimanuk Syamsudin mengaku optimistis pembangunan dermaga tersebut tuntas pada akhir November.
Baca Juga: Menuju BRILIANPRENEUR 2023, BRI dan Kemendag Kolabs Latih UMKM Semarang Tembus Pasar Ekspor
Begitu selesai, akan langsung diuji coba empat atau lima hari sebelum posko libur Nataru dimulai.
”Kami optimistis sesuai skedul. Semua dermaga bisa difungsikan termasuk dermaga ponton di Ketapang,” kata Syamsudin.
Kedatangan Kakorlantas ke ASDP Ketapang Kamis (23/11) menjadi pengingat pihaknya untuk bisa memberikan pelayanan maksimal, terutama pada musim libur Nataru nanti.
Mulai dari koordinasi untuk penyiapan buffer zone, pengaturan sirkulasi kendaraan, hingga penjualan tiket.
Selain mengoptimalkan dermaga, Syamsudin juga menyiapkan kapal-kapal besar yang selama ini melayani rute Ketapang–Lembar untuk bisa membantu penyeberangan di Ketapang–Gilimanuk.
Baca Juga: Ganjar Siap Dengarkan Aspirasi Masyarakat
Tujuh kapal long distance ferry (LDF) akan dibagi untuk melayani rute Ketapang–Gilimanuk dan rute Jangkar–Lembar.
”Sebagian kami arahkan ke Lembar. Ada juga yang ke Ketapang–Gilimanuk. Kami akan siagakan sebelum kondisi padat, tidak harus menunggu ramai dulu. Kapal-kapal tersebut bisa menampung 100 kendaraan lebih,” tegas Syamsudin.
Terkait Dermaga Bulusan, Syamsudin mengatakan dermaga tersebut dipersiapkan untuk jangka panjang.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Page 2
Sementara, fungsinya memang digunakan sebagai dermaga alternatif jika nantinya dermaga reguler di Ketapang penuh.
Baca Juga: Tunggu Rekomendasi Bawaslu, Satpol PP Siap Tertibkan APS yang Melanggar
”Ke depan Dermaga Bulusan bisa digunakan seperti Ketapang. Mungkin tiga sampai empat tahun lagi. Ini proyek berkelanjutan jangka panjang. Sementara kami optimalisasi dengan pengerasan dan pengaspalan,” jelas Syamsudin.
Koordiantor Satuan Pelayanan BPTD Ketapang Rocky Surentu menambahkan, selain perbaikan dermaga di Gilimanuk, dermaga LCM Gilimanuk bisa ikut memengaruhi kelancaran lalu lintas penyeberangan saat libur Nataru nanti.
Rocky menjelaskan, dermaga LCM Gilimanuk membutuhkan pengerukan. Sebab, jika air laut surut, kapal tidak bisa bersandar dengan sempurna.
Jika dipaksakan, dampaknya akan berisiko pada kendaraan yang bongkar-muat dari dalam kapal.
”Sedimennya harus dikeruk. Jika tidak ada pengerukan, kapal tidak bisa bersandar ketika air laut surut. Rampdoor hanya menempel setengah meter, ini sangat berbahaya,” tandas Rocky. (fre/aif/c1)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Page 3
KALIPURO, RadarBanyuwangi.id – Salah satu pemicu kemacetan arus lalu lintas di Pelabuhan Ketapang pada bulan Juni lalu ialah perbaikan dermaga ponton di Gilimanuk.
Hingga Kamis (23/11) proses upgrading jembatan menjadi dermaga movable bridge (MB) masih terus berjalan.
ASDP optimistis proyek pembangunan dermaga tersebut bisa tuntas sebelum musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dimulai.
General Manager PT ASDP Ketapang-Gilimanuk Syamsudin mengaku optimistis pembangunan dermaga tersebut tuntas pada akhir November.
Baca Juga: Menuju BRILIANPRENEUR 2023, BRI dan Kemendag Kolabs Latih UMKM Semarang Tembus Pasar Ekspor
Begitu selesai, akan langsung diuji coba empat atau lima hari sebelum posko libur Nataru dimulai.
”Kami optimistis sesuai skedul. Semua dermaga bisa difungsikan termasuk dermaga ponton di Ketapang,” kata Syamsudin.
Kedatangan Kakorlantas ke ASDP Ketapang Kamis (23/11) menjadi pengingat pihaknya untuk bisa memberikan pelayanan maksimal, terutama pada musim libur Nataru nanti.
Mulai dari koordinasi untuk penyiapan buffer zone, pengaturan sirkulasi kendaraan, hingga penjualan tiket.
Selain mengoptimalkan dermaga, Syamsudin juga menyiapkan kapal-kapal besar yang selama ini melayani rute Ketapang–Lembar untuk bisa membantu penyeberangan di Ketapang–Gilimanuk.
Baca Juga: Ganjar Siap Dengarkan Aspirasi Masyarakat
Tujuh kapal long distance ferry (LDF) akan dibagi untuk melayani rute Ketapang–Gilimanuk dan rute Jangkar–Lembar.
”Sebagian kami arahkan ke Lembar. Ada juga yang ke Ketapang–Gilimanuk. Kami akan siagakan sebelum kondisi padat, tidak harus menunggu ramai dulu. Kapal-kapal tersebut bisa menampung 100 kendaraan lebih,” tegas Syamsudin.
Terkait Dermaga Bulusan, Syamsudin mengatakan dermaga tersebut dipersiapkan untuk jangka panjang.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
