Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jenis Khodam Ini Melemah di Bulan Suro, Bahkan Ada yang Pergi Selamanya!

jenis-khodam-ini-melemah-di-bulan-suro,-bahkan-ada-yang-pergi-selamanya!
Jenis Khodam Ini Melemah di Bulan Suro, Bahkan Ada yang Pergi Selamanya!

RADARBANYUWANGI.ID – Bulan Suro, yang bertepatan dengan Muharram dalam kalender Hijriyah, telah lama dikenal masyarakat Jawa sebagai bulan penuh laku spiritual, keheningan, dan tirakat.

Tapi di balik ketenangan itu, ada keyakinan lain yang tak kalah kuat bahwa banyak khodam atau kodam yang kehilangan kekuatannya di Bulan Suro.

Bukan tanpa alasan. Para spiritualis Kejawen percaya bahwa energi bulan Suro memiliki getaran tinggi yang mampu mengguncang entitas metafisik.

Bagi kodam yang “tidak kuat iman”, bulan ini bisa menjadi ujian, bahkan akhir dari keberadaannya di sisi manusia.

Lantas, apa saja jenis-jenis khodam yang diyakini rentan melemah di Bulan Suro? Berikut ulasannya.

Khodam Perjanjian Pesugihan

Ini termasuk jenis khodam yang paling sering melemah atau bahkan meninggalkan tuannya di bulan Suro.

Khodam ini biasanya diikat melalui perjanjian dengan entitas gaib untuk mendapatkan kekayaan, wibawa, atau pengaruh. Jenis pesugihan ini bisa berupa:

  • Tuyul
  • Macan putih
  • Nyi Blorong
  • Jin khadam Arab dalam bentuk palsu

Ketika Bulan Suro tiba, getaran spiritual dari tirakat masif yang dilakukan manusia bisa menetralkan ikatan gaib, apalagi jika si pemilik mulai lalai membayar “mahar” spiritualnya.

Banyak kisah menyebut pesugihan gagal total di Bulan Suro karena sang khodam ditarik kembali oleh dunianya.

Baca Juga: Kenapa Bulan Suro Dianggap Sakral? Ini Itu Apa-apa Tidak Boleh, Begini Asal-usulnya

Khodam warisan atau Karbitan

Khodam ini biasanya diperoleh secara cepat tanpa tirakat pribadi melalui jimat jadi, minyak pelet, susuk, atau alat gaib yang diisi orang lain. Karakteristiknya:

  • Tidak berbasis energi ruhani si pemilik
  • Mudah hilang jika tidak dipelihara dengan wirid tertentu
  • Umumnya digunakan untuk daya tarik, kewibawaan, atau kepercayaan diri palsu

Bulan Suro, yang secara spiritual menuntut kejujuran dan ketundukan kepada Tuhan, akan “menelanjangi” kekuatan-kekuatan palsu ini.

Maka tak heran, pengguna susuk atau minyak aura tertentu merasa efeknya “tidak nyambung” saat Suro tiba.

Khodam Isi Ulang

Khodam jenis ini adalah yang disisipkan ke dalam tubuh atau benda pusaka melalui bantuan orang lain. Bisa berupa keris, batu akik, atau benda-benda keramat yang sebelumnya sudah “diisi”.


Page 2

Kekuatannya bergantung pada:

  • Kestabilan energi si pemberi
  • Kesiapan batin si penerima
  • Laku tirakat yang menyertainya

Bila tidak dijamas (dibersihkan) atau tidak diruwat di bulan Suro, khodam ini bisa “ngambek” atau justru pergi. Bahkan dalam kasus tertentu, pusaka bisa menimbulkan gangguan psikis atau penolakan batin.

Khodam Leluhur yang Tidak Dijaga Silaturahminya

Jenis khodam ini biasanya merupakan warisan leluhur atau keturunan, terutama bagi keluarga yang memiliki garis keturunan spiritual atau keturunan abdi dalem keraton. Namun, bila pemiliknya:

  • Melupakan leluhurnya
  • Tidak menjaga tata krama spiritual
  • Tidak melakukan jamasan pusaka
  • maka Bulan Suro bisa menjadi waktu “penghakiman”, di mana energi leluhur
  • menarik kembali restu atau perlindungan gaibnya.

Khodam Pelindung Tubuh dari Ilmu Kanuragan

Ini termasuk khodam yang didapat melalui tirakat berat seperti:

  • Puasa mutih
  • Nglowong
  • Latihan ilmu kebal dan kekuatan fisik

Namun, bila latihan ini dilakukan hanya untuk kekuatan duniawi, tanpa pondasi spiritual yang kuat, maka ketika bulan Suro datang khodam akan kehilangan daya. Tubuh pun terasa lemas, batin kosong, dan kadang muncul mimpi buruk.

Menariknya, tidak semua khodam melemah di bulan Suro. Beberapa justru menguat, seperti:

  • Khodam hasil dzikir murni
  • Khodam penjaga yang diperoleh dari amalan Quranik
  • Khodam dari doa para wali atau ulama shalih

Mereka justru menyatu dengan kekuatan malam-malam sunyi bulan Suro, sebab getaran spiritual yang muncul berasal dari sumber energi yang suci.

Kepercayaan tentang khodam yang melemah di Bulan Suro bukan semata-mata takhayul, tetapi lahir dari kearifan lokal yang mengajarkan manusia untuk kembali pada esensi spiritualitas, bukan pada kekuatan semu.

Disclaimer: artikel ini ditulis sebagai penggambaran tradisi spiritual dan kepercayaan budaya masyarakat Jawa. Tidak dimaksudkan sebagai ajaran pasti atau anjuran kepercayaan terhadap makhluk gaib. Mohon disikapi dengan kebijaksanaan dan akal sehat.


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Bulan Suro, yang bertepatan dengan Muharram dalam kalender Hijriyah, telah lama dikenal masyarakat Jawa sebagai bulan penuh laku spiritual, keheningan, dan tirakat.

Tapi di balik ketenangan itu, ada keyakinan lain yang tak kalah kuat bahwa banyak khodam atau kodam yang kehilangan kekuatannya di Bulan Suro.

Bukan tanpa alasan. Para spiritualis Kejawen percaya bahwa energi bulan Suro memiliki getaran tinggi yang mampu mengguncang entitas metafisik.

Bagi kodam yang “tidak kuat iman”, bulan ini bisa menjadi ujian, bahkan akhir dari keberadaannya di sisi manusia.

Lantas, apa saja jenis-jenis khodam yang diyakini rentan melemah di Bulan Suro? Berikut ulasannya.

Khodam Perjanjian Pesugihan

Ini termasuk jenis khodam yang paling sering melemah atau bahkan meninggalkan tuannya di bulan Suro.

Khodam ini biasanya diikat melalui perjanjian dengan entitas gaib untuk mendapatkan kekayaan, wibawa, atau pengaruh. Jenis pesugihan ini bisa berupa:

  • Tuyul
  • Macan putih
  • Nyi Blorong
  • Jin khadam Arab dalam bentuk palsu

Ketika Bulan Suro tiba, getaran spiritual dari tirakat masif yang dilakukan manusia bisa menetralkan ikatan gaib, apalagi jika si pemilik mulai lalai membayar “mahar” spiritualnya.

Banyak kisah menyebut pesugihan gagal total di Bulan Suro karena sang khodam ditarik kembali oleh dunianya.

Baca Juga: Kenapa Bulan Suro Dianggap Sakral? Ini Itu Apa-apa Tidak Boleh, Begini Asal-usulnya

Khodam warisan atau Karbitan

Khodam ini biasanya diperoleh secara cepat tanpa tirakat pribadi melalui jimat jadi, minyak pelet, susuk, atau alat gaib yang diisi orang lain. Karakteristiknya:

  • Tidak berbasis energi ruhani si pemilik
  • Mudah hilang jika tidak dipelihara dengan wirid tertentu
  • Umumnya digunakan untuk daya tarik, kewibawaan, atau kepercayaan diri palsu

Bulan Suro, yang secara spiritual menuntut kejujuran dan ketundukan kepada Tuhan, akan “menelanjangi” kekuatan-kekuatan palsu ini.

Maka tak heran, pengguna susuk atau minyak aura tertentu merasa efeknya “tidak nyambung” saat Suro tiba.

Khodam Isi Ulang

Khodam jenis ini adalah yang disisipkan ke dalam tubuh atau benda pusaka melalui bantuan orang lain. Bisa berupa keris, batu akik, atau benda-benda keramat yang sebelumnya sudah “diisi”.