Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kala ASN Baru di Banyuwangi Diminta Tak Kerja “Biasa-biasa Saja”

kala-asn-baru-di-banyuwangi-diminta-tak-kerja-“biasa-biasa-saja”
Kala ASN Baru di Banyuwangi Diminta Tak Kerja “Biasa-biasa Saja”

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan untuk 625 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 di Lingkungan Pemkab Banyuwangi, Jumat (23/5/2025).

Namun, tak sekadar membagikan lembaran kertas, di aula Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Ipuk membagikan tantangan kepada para CPNS yang baru diangkat.

Bukan challenge dance TikTok seperti yang biasanya ramai dilakoni masyarakat, Ipuk menantang para ASN yang baru diangkat untuk segera menganalisis inovasi yang telah dijalankan di Banyuwangi.

Baca juga: Kartini dari Banyuwangi, Tekad Ipuk Fiestiandani Dorong Pemberdayaan Perempuan

“Saya challenge teman-teman CPNS untuk menganalisis 2.000 lebih inovasi yang sudah ada di Banyuwangi. Salah satu saja, bisa lintas sektor, saya minta kepala dinas untuk tagih dan diserahkan kepada saya,” kata Ipuk.

Selain menganalisis, bagi para CPNS yang memiliki inovasi khusus, juga dipersilakan untuk mendapatkan poin tambahan, namun dengan syarat inovasi yang ditelurkan tidak membebani anggaran, hingga menambah kebutuhan SDM.

Challenge itu dijawab riuh oleh ratusan CPNS dan PPPK yang tengah berkumpul menandai, mereka siap memulai babak baru untuk melanjutkan inovasi yang terus dikembangkan di Banyuwangi.

“Banyuwangi butuh ASN yang pekerja keras dan tidak banyak mengeluh untuk membantu menuntaskan masalah pembangunan. Saya minta ASN tidak hanya bekerja biasa-biasa saja.”

“Semuanya harus bekerja sesuai prioritas. Manfaatkan digitalisasi untuk mengakselerasi kinerja,” kata Ipuk.

Ipuk juga berpesan agar para ASN baru segera menyesuaikan diri di tempat kerja masing-masing dan mengajak mereka untuk bekerja keras mendukung program prioritas pemerintah daerah.

Baca juga: Bupati Ipuk Ungkap Kesulitan dalam Pulangkan Jenazah Korban TPPO di Kamboja

Menjadi ASN yang adaptif dan inovatif, serta bisa cepat menyesuaikan budaya kerja yang sudah berjalan di Pemkab Banyuwangi.

“ASN juga harus bisa bekerja lintas batas. Semua harus bisa berkolaborasi tanpa sekat-sekat antar OPD,” imbuh Ipuk.

Ditambahkan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, sebanyak 625 ASN yang mendapatkan SK tersebut terdiri atas 544 orang tenaga PPPK dan 81 orang CPNS.

Mereka adalah peserta yang lolos pada seleksi CPNS dan penerimaan PPPK periode pertama formasi tahun 2024.

“Untuk CPNS terdiri atas tenaga teknis dan kesehatan. Sementara PPPK terdiri atas tenaga kesehatan, pendidikan, dan teknis,” ujar Ilzam.

Ilzam menambahkan, setiap tahun Pemkab akan berupaya membuka pengadaan CPNS untuk menutup kekurangan tenaga ASN di daerah.

Baca juga: Terima Dokumen Kependudukan dari Bupati Ipuk, Wanita Sebatang Kara Menangis

Dia membeberkan, kekurangan ASN Banyuwangi saat ini sekitar 6.000 orang. Jumlah pensiun rata-rata di Banyuwangi adalah 700-an orang per tahun, di mana 70 persennya di antaranya adalah tenaga guru.

Sehingga untuk pengadaan CPNS ke depan, Banyuwangi akan memprioritaskan formasi guru dan tenaga kesehatan.

“Sementara ini, untuk menutup kekurangan tenaga, kita sikapi dengan sistem squad, yakni antar OPD saling mendukung, sehingga semua program kita keroyok bareng-bareng,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.