sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap hoaks, potensi konflik sosial, dan peredaran narkoba.
Penegasan ini disampaikan saat memimpin kegiatan Jumat Curhat dan Pembinaan Ketua RT/RW di Kantor Kecamatan Genteng, Jumat malam (7/11/2025).
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 168 Ketua RT se-Kecamatan Genteng, Kapolresta Rama menyoroti tiga isu utama tersebut sebagai ancaman serius yang dapat mengganggu stabilitas wilayah jika tidak diantisipasi sejak dini.
Baca Juga: Waspada Efek Ledakan! Polresta Banyuwangi Patroli Ketat di Sekolah-sekolah
“RT dan RW memiliki peran vital. Informasi pertama selalu datang dari masyarakat. Jika Satkamling aktif, hoaks mudah diluruskan, konflik bisa dicegah, dan peredaran narkoba dapat ditekan,” ujar Kombes Pol Rama dalam arahannya.
Kapolresta juga menekankan pentingnya mengaktifkan kembali Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) sebagai sistem keamanan berbasis masyarakat.
Menurutnya, partisipasi warga menjadi pondasi utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Gelar Pelatihan Polisi RW, 138 Personel Dibekali Komunikasi hingga Restorative Justice
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kasat Binmas Kompol Toni Irawan, S.H., M.H., Kapolsek Genteng Kompol Edy Priswanto, S.Sos., Camat Genteng Satrio, S.Sos., serta KBO Narkoba Iptu Gatot S.
Para pejabat tersebut juga memberikan materi pembinaan terkait penanganan hoaks, antisipasi konflik sosial, dan pencegahan narkoba.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Gelar Binrohtal: Bentuk Polisi Humanis, Tangguh, dan Berakhlak Mulia!
Para Ketua RT mengangkat berbagai persoalan masyarakat, mulai dari aturan pembangunan rumah kos, penanganan pohon rawan tumbang, hingga penggerakan kembali Siskamling.
Menanggapi hal itu, Kapolresta Rama menegaskan bahwa setiap permasalahan warga akan ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas instansi, melibatkan pihak kecamatan dan dinas teknis terkait.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap hoaks, potensi konflik sosial, dan peredaran narkoba.
Penegasan ini disampaikan saat memimpin kegiatan Jumat Curhat dan Pembinaan Ketua RT/RW di Kantor Kecamatan Genteng, Jumat malam (7/11/2025).
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 168 Ketua RT se-Kecamatan Genteng, Kapolresta Rama menyoroti tiga isu utama tersebut sebagai ancaman serius yang dapat mengganggu stabilitas wilayah jika tidak diantisipasi sejak dini.
Baca Juga: Waspada Efek Ledakan! Polresta Banyuwangi Patroli Ketat di Sekolah-sekolah
“RT dan RW memiliki peran vital. Informasi pertama selalu datang dari masyarakat. Jika Satkamling aktif, hoaks mudah diluruskan, konflik bisa dicegah, dan peredaran narkoba dapat ditekan,” ujar Kombes Pol Rama dalam arahannya.
Kapolresta juga menekankan pentingnya mengaktifkan kembali Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) sebagai sistem keamanan berbasis masyarakat.
Menurutnya, partisipasi warga menjadi pondasi utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Gelar Pelatihan Polisi RW, 138 Personel Dibekali Komunikasi hingga Restorative Justice
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kasat Binmas Kompol Toni Irawan, S.H., M.H., Kapolsek Genteng Kompol Edy Priswanto, S.Sos., Camat Genteng Satrio, S.Sos., serta KBO Narkoba Iptu Gatot S.
Para pejabat tersebut juga memberikan materi pembinaan terkait penanganan hoaks, antisipasi konflik sosial, dan pencegahan narkoba.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Gelar Binrohtal: Bentuk Polisi Humanis, Tangguh, dan Berakhlak Mulia!
Para Ketua RT mengangkat berbagai persoalan masyarakat, mulai dari aturan pembangunan rumah kos, penanganan pohon rawan tumbang, hingga penggerakan kembali Siskamling.
Menanggapi hal itu, Kapolresta Rama menegaskan bahwa setiap permasalahan warga akan ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas instansi, melibatkan pihak kecamatan dan dinas teknis terkait.
