Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kasus DBD di Banyuwangi Mulai Meningkat, Masyarakat Diminta Gencarkan PSN – Tribunjatim.com

kasus-dbd-di-banyuwangi-mulai-meningkat,-masyarakat-diminta-gencarkan-psn-–-tribunjatim.com
Kasus DBD di Banyuwangi Mulai Meningkat, Masyarakat Diminta Gencarkan PSN – Tribunjatim.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Rabu, 28 Februari 2024 13:18 WIB

zoom-inlihat foto Kasus DBD di Banyuwangi Mulai Meningkat, Masyarakat Diminta Gencarkan PSN

Shutterstock.com

Bahaya demam berdarah – Kasus DBD di Banyuwangi Mulai Meningkat, Masyarakat Diminta Gencarkan PSN 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI– Kasus kejadian demam berdarah (DBD) di Kabupaten Banyuwangi mulai meningkat awal tahun ini. Masyarakat diminta untuk memaksimalkan pencegahan lewat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, jumlah kasus demam berdarah mulai awal hingga menjelang akhir Februari mencapai 35 kasus. Itu lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berjumlah 29 kasus.

Sementara pada November dan Desember 2022, kasus demam berdarah masih relatif lebih rendah. Yakni masing-masing 10 dan 23 kasus.

Amir menjelaskan, kasus kematian akibat DBD tercatat dua orang hingga saat ini. Pasien DBD yang meninggal berasal dari Kecamatan Muncar dan Gambiran. Dinas Kesehatan pun memutuskan status kejadian luar biasa (KLB) di dua kecamatan itu.

Kedua warga tersebut berusia dewasa. Sebelum meninggal, mereka sempat mendapat perawatan medis.

“KLB hanya untuk kecamatan yang terjadi kejadian hingga menyebabkan meninggal dunia. Di kecamatan lain belum (KLB),” terang Amir, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: 1 Balita di Kota Batu Meregang Nyawa Karena Dengue Shock Syndrome, Ada 36 Kasus DBD

Secara umum, kasus DBD terjadi di beberapa kecamatan. Kasus tertinggi ada di wilayah Kecamatan Srono. Amir menduga, tingginya kasus DBD di wilayah itu akibat kurangnya aksi PSN.

Maka dari itu, Dinas Kesehatan mengajak warga untuk aktif menggencarkan gerakan PSN di lingkungan masing-masing.

Gerakan itu bisa dilakuka dengan menguras, mengubur, dan mendaur ulang benda-benda yang berpotensi menjadi tempat genangan air. Genangan air rawan menjadi tempat hidupnya jentik demam berdarah.

“Sementara untuk pengasapan, kami sebenarnya tidak menganjurkan karena itu hanya akan membunuh nyamuk dewasa,” katanya.

Selain itu, warga juga diminta untuk menaburkan serbuk abate di tempat penyimpanan air seperti bak mandi. Jika langkah-langkah itu dijalankan secara masif, risiko hidupnya nyamuk Aedas aegypti bisa ditekan.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Ada Penemuan 6 Kasus DBD di Kota Kediri, Begini Langkah Pencegahan Dinkes