Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Kebun Sungailembu Bangun Monumen Pancasila

BANGUN MONUMEN: Sigit Prakoso Boedoyo berpose di depan monumen Pancasila di Perkebunan Sungailembu.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BANGUN MONUMEN: Sigit Prakoso Boedoyo berpose di depan monumen Pancasila di Perkebunan Sungailembu.

PESANGGARAN-Upaya untuk mengingatkan kembali kepada jiwa Pancasila dilakukan oleh Perkebunan Sungailembu, Kecamatan Pesanggaran. Caranya dengan membangun Monumen Pancasila. Lokasinya sangat strategis dan mudah dilihat siapa pun yang melintas atau menuju perkebunan milik PTPN XII itu. Penggagas pembangunan monumen itu adalah Manajer Perkebunan Sungailembu Ir Sigit Prakoso Boedoyo.

Kenapa saya membuat monumen ini, karena sekarang ini banyak orang yang melupakan arti pentingnya Pancasila. Nah, fungsi monumen ini untuk sekadar mengingatkan kembali jiwa Pancasila itu sendiri,” kata Sigit kepada wartawan koran ini di kantornya, kemarin. Menurut mantan Manajer Perkebunan Selogiri, Kecamatan Kalipuro itu, monumen Pancasila tersebut sengaja didirikan dengan tujuan ingin membangkitkan kembali jiwajiwa Pancasila terhadap insan Indonesia sebagai penerus bangsa.

Karena Pancasila ini merupakan sumber daripada sumber yang ada di Indonesia ini. Bahkan, perilaku nenek moyang kita sudah dicerminkan  dalam Pancasila. Hanya waktu itu namanya kan bukan Pancasila,” tuturnya. Nah, setelah para penggali Pancasila merumuskan, lanjut dia, maka lahir nama Pancasila. Gambaran atau perilaku Pancasila sebetulnya sudah dilakukan oleh nenek moyang. “Jadi, itu yang menjadikan tujuan kami membuat monumen ini, meski di tempat terpencil, tapi kami hidupkan Pancasila itu,” tandasnya. Ke depan, kata Sigit, manfaat lebih jauh sangat banyak sekali. Terutama un tuk generasi ke de pannya. Karena itu Pancasila ini ber kembang sesuai cita-cita para pendahulu kita.

Jadi tampaknya setelah ini kita prihatin sekali,karena banyak peristiwa yang tidak mencerminkan Pancasila itu. Karena keprihatinan kita yang harus kita jaga semua,” imbuhnya. Sigit berharap, generasi penerus lebih mengenal Pancasila. Untuk itu, ajak dia, mari memulai dari tingkat Taman  Kanak-Kanak (TK), denganmenanamkan jiwa-jiwa Pancasila. “Nantinya saat menjadi pimpinan tertinggi, dia tidak akan  lupa nilai-nilai luhur dari para pendahulu kita,” harap Sigit. Sigit juga berharap, pemerintah sudah mulai giat memberikan pelajaran di sekolah mulai tingkat TK hingga SMA. Pihaknya salut, karena Dinas Pendidikan akan kembali menerapkan pendidikan tentang Pancasila pada tahun 2013.

Makanya dirinya membuat monumen dilengkapi arti Pancasila secara lengkap dan mudah dimengerti. Dalam monumen itu tertulis sila ke-1 hingga sila ke-5. Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ke-5 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sila ke-3 Persatuan Indonesia, sila ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat Kebijakan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan sila ke-5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Semua sila itu ditulis lengkap hingga butir-butirnya. Maka dari itu, siapa pun yang melihat monumen itu pasti melihat butir-butir itu, termasuk gambar Garuda,” jelas pria yang Februari 2013 akan memasuki masa pensiun itu. (radar)