Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Keluarga dan Cantrik Peringati Haul Ke-8 HR. Mas Slamet Oetomo di Puri Gumuk Merang

keluarga-dan-cantrik-peringati-haul-ke-8-hr.-mas-slamet-oetomo-di-puri-gumuk-merang
Keluarga dan Cantrik Peringati Haul Ke-8 HR. Mas Slamet Oetomo di Puri Gumuk Merang

Banyuwangi – Sosok Eyang HR. Mas Slamet Oetomo menyelimuti ragam ruang dan waktu. Ada yang mengenalnya sebagai sejarawan atau budayawan karena paham sejarah Blambangan dan masuknya Islam di Bumi Blambangan hingga menulis buku. Kolektor keris dan benda pusaka hingga sering ikut pameran saat bulan suro. Sebagai narasumber perang Puputan Bayu hingga jadi tim penyusun Pahlawan Nasional dari Bumi Blambangan. Hingga jadi penyiar di Radio Komunitas Bung Tomo FM dan LPP RKPD Blambangan mengasuh Sulur Kembang yang bila jumpa fans bisa ratusan yang hadir. Padahal sekolah hanya setingkat sekolah menengah dan sehari -hari pegawai di Pabrik Kertas Basuki Rahmat dan jagal ayam.

Yang jarang orang tahu, ia adalah guru kesejatian ketuhananan dengan ilmu yang disebut “patrap”–sikap berserah diri pada Yang Maha Esa. Salah satu muridnya adalah ust Abu Sangkan yang kembangkan Sholat Khusu’. Murid atau cantiknya memang mayoritas Islam, tapi ada juga yang Hindu, Kristen dan ragam etnis. Bahkan ada muridnya di Singapura dan Australia yang mengundangnya patrap di sana.

Selama beliau hidup banyak holaqoh yang berkembang di berbagai wilayah nusantara. Pun di beberapa wilayah di Bumi Blambangan. Dan kala sampaikan ilmu shilatun ke Illahi Robbi ini beliau tak pakai busana taqwa, jubah maupun songkok dan surban. Jadi jauh dari kesan penampilan ulama.

Almarhum yang lahir 8 September 1948 dan wafat sebab sakit 13 Desember 1916 di makamkan di tanah keluarga yang juga dibangun Pendopo Puri Gumuk Merang di Jalan Gajah Mada Kelurahan Penataban -Giri. Keturunan Mbah M. Saleh Manggisan ini makamnya banyak diziarahi orang sebagaimana leluhurnya itu.

Berhubung saat meninggal pas Bulan Maulid, maka keluarga memperingati dan mendoakan bersama selalu di Bulan Maulid seperti malam ini, Sabtu (13/09/25).Acara dimulai keluarga dan cantrik yang rumahnya jauh sholat maghrib berjama’ah. Begitu tetangga dan murid berdatangan Ustadz Ahmad Yani dari jamiyah kifayah Penataban memimpin tahlilan dengan awali Surat Yasin dengan pegang buku mungil yang ada gambar foto almarhum donasi cantrik yang bertuliskan arti surat soal siapa yang dapat petunjuk itu jelas. Wahai wali petunjuk.. hadirmu tak terasakan… Andilmu melebihi kehidupan mu sendiri… selamat jalan aulia….

Usai ramah tamah, beberapa orang ziarah dan doa dimakam yang bersih nan wangi bunga setaman. Ada surban dan syal merah putih yang ada sejak dimakamkan kala itu.