RadarBanyuwangi.id – Film Final Destination: Bloodlines menjadi angin segar bagi para penggemar film horor-thriller yang sudah menantikan kelanjutan dari franchise Final Destination.
Seri terbaru ini masih mengusung konsep utama yang khas, seseorang melihat gambaran mengerikan tentang kematian, lalu berusaha menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitarnya dari takdir maut yang tak bisa dihindari.
Dalam Bloodlines, sosok Stefani menjadi karakter sentral yang memikul beban besar, ia adalah target baru Death, kekuatan tak terlihat yang memburu manusia berdasarkan takdir yang seolah telah ditentukan.
Baca Juga: Aksi Serentak Pegawai PPPK Poliwangi PTNB, Tuntut Pengangkatan Menjadi PNS
Stefani mulai dihantui mimpi buruk yang sama berulang kali. Dalam mimpinya, sang nenek, Iris, terlihat menyelamatkan sekelompok orang dari sebuah restoran yang mengalami kehancuran.
Penglihatan ini bukan sekadar mimpi biasa, melainkan petunjuk awal bahwa keluarganya tengah berada dalam bahaya yang lebih besar. Dari situlah Stefani menyadari bahwa garis keluarganya telah menjadi sasaran Death sejak lama.
Keinginan kuat untuk menyelamatkan orang-orang yang ia cintai membuatnya menggali lebih dalam tentang masa lalu keluarganya, terutama tentang sosok Iris.
Baca Juga: Stres, Dehidrasi, & Ritme Sirkadian: Alasan Kenapa Siang Hari Bikin Ngantuk
Berbeda dengan seri sebelumnya, Bloodlines memberikan latar belakang lebih dalam tentang asal-usul kekuatan misterius yang menyebabkan “takdir kematian” ini bekerja.
Beberapa petunjuk mengarah pada kejadian masa lalu dalam garis keturunan keluarga tertentu, sehingga judul Bloodlines terasa sangat pas.
Film ini tidak hanya menghadirkan teror visual yang menegangkan, tetapi juga menyelipkan unsur misteri dan sejarah yang memperkaya cerita.
Baca Juga: Bukan Hanya Tanaman Herbal, Daun Murbei Ternyata Jadi Pakan Utama Ulat Sutra yang Bernilai Ekonomi Tinggi
Final Destination: Bloodlines adalah sajian segar dan wajib ditonton bagi penggemar horor klasik yang penuh kejutan dan teka-teki takdir. (*)
