Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kementerian Kebudayaan Raih Detik Awards 2025, Fadli Zon Diapresiasi Atas Pelindungan Budaya

kementerian-kebudayaan-raih-detik-awards-2025,-fadli-zon-diapresiasi-atas-pelindungan-budaya
Kementerian Kebudayaan Raih Detik Awards 2025, Fadli Zon Diapresiasi Atas Pelindungan Budaya

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kementerian Kebudayaan yang baru terbentuk menunjukkan capaian yang patut diapresiasi.

Salah satunya ditandai dengan diraihnya Detik Awards 2025 untuk kategori Tokoh Penggerak Ekosistem Pelindungan Kebudayaan.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, atas kepemimpinannya dalam memperkuat sistem pelindungan kebudayaan nasional.

Di bawah kepemimpinan Fadli Zon, Kementerian Kebudayaan dinilai berhasil membangun fondasi pelindungan kebudayaan yang tangguh, berkelanjutan, dan berorientasi pada data.

Sinergi lintas direktorat serta kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan semakin diperkuat untuk memelihara, mendata, dan mengamankan warisan budaya bangsa.

Menurut Fadli Zon, Direktorat Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi akan terus melanjutkan penguatan ekosistem pelindungan, meliputi Pelindungan Cagar Budaya, Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional, Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb), serta pewarisan pengetahuan dan nilai luhur budaya.

Penghargaan Detik Awards 2025 diterima langsung oleh Fadli Zon. Ia menyampaikan bahwa apresiasi tersebut bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk seluruh Kementerian Kebudayaan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk memperkuat konsistensi dalam menjaga dan merawat nilai-nilai kebudayaan,” ujarnya.

Fadli juga menegaskan bahwa warisan budaya, baik berupa warisan budaya benda (tangible cultural heritage) maupun warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage), merupakan modal penting bagi produktivitas dan kemajuan bangsa.

Karena itu, ia berkomitmen menjadikan Kementerian Kebudayaan sebagai penopang utama dalam pengembangan kebudayaan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Penguatan karakter bangsa berbasis nilai budaya menjadi bagian dari visi nasional Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, yang menempatkan kebudayaan sebagai unsur penting pembangunan manusia, identitas nasional, dan ekonomi kreatif yang inklusif.

Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi terus memperkuat perannya melalui penyediaan data, pelaksanaan riset, serta program pelindungan yang terukur.

Upaya ini memastikan bahwa setiap kebijakan pemajuan kebudayaan di Indonesia berbasis bukti dan berorientasi pada keberlanjutan.

Melalui Direktorat Pelindungan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan menjalankan berbagai program pemugaran, rehabilitasi, dan revitalisasi situs berbasis riset.


Page 2

Pengembangan situs seperti Museum Majapahit, Istana Dalam Loka, hingga Gunung Padang diharapkan mampu menghidupkan sejarah, menggerakkan masyarakat, serta membuka peluang ekonomi di tingkat lokal.

Pada tahun ini, Kementerian Kebudayaan menetapkan 50 Cagar Budaya Peringkat Nasional tambahan, sehingga total objek yang tercatat mencapai 278 cagar budaya, tertinggi sejak 2013.

Capaian serupa juga terjadi pada Penetapan Warisan Budaya Takbenda. Sebanyak 514 WBTb baru ditetapkan sehingga total menjadi 2.727 WBTb, yang juga merupakan rekor tertinggi sejak 2013.

Selain itu, program pewarisan nilai-nilai luhur budaya terus diperkuat melalui kegiatan seperti Belajar Bersama Maestro dan Gerakan Seniman Masuk Sekolah, yang melibatkan lebih dari 500 seniman dan budayawan dari berbagai daerah.

Program-program ini memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan diwariskan kepada generasi penerus.

Melalui pelindungan yang terukur, kolaboratif, dan berkelanjutan, Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmennya sebagai penjaga fondasi ekosistem kebudayaan nasional.


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kementerian Kebudayaan yang baru terbentuk menunjukkan capaian yang patut diapresiasi.

Salah satunya ditandai dengan diraihnya Detik Awards 2025 untuk kategori Tokoh Penggerak Ekosistem Pelindungan Kebudayaan.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, atas kepemimpinannya dalam memperkuat sistem pelindungan kebudayaan nasional.

Di bawah kepemimpinan Fadli Zon, Kementerian Kebudayaan dinilai berhasil membangun fondasi pelindungan kebudayaan yang tangguh, berkelanjutan, dan berorientasi pada data.

Sinergi lintas direktorat serta kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan semakin diperkuat untuk memelihara, mendata, dan mengamankan warisan budaya bangsa.

Menurut Fadli Zon, Direktorat Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi akan terus melanjutkan penguatan ekosistem pelindungan, meliputi Pelindungan Cagar Budaya, Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional, Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb), serta pewarisan pengetahuan dan nilai luhur budaya.

Penghargaan Detik Awards 2025 diterima langsung oleh Fadli Zon. Ia menyampaikan bahwa apresiasi tersebut bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk seluruh Kementerian Kebudayaan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk memperkuat konsistensi dalam menjaga dan merawat nilai-nilai kebudayaan,” ujarnya.

Fadli juga menegaskan bahwa warisan budaya, baik berupa warisan budaya benda (tangible cultural heritage) maupun warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage), merupakan modal penting bagi produktivitas dan kemajuan bangsa.

Karena itu, ia berkomitmen menjadikan Kementerian Kebudayaan sebagai penopang utama dalam pengembangan kebudayaan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Penguatan karakter bangsa berbasis nilai budaya menjadi bagian dari visi nasional Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, yang menempatkan kebudayaan sebagai unsur penting pembangunan manusia, identitas nasional, dan ekonomi kreatif yang inklusif.

Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi terus memperkuat perannya melalui penyediaan data, pelaksanaan riset, serta program pelindungan yang terukur.

Upaya ini memastikan bahwa setiap kebijakan pemajuan kebudayaan di Indonesia berbasis bukti dan berorientasi pada keberlanjutan.

Melalui Direktorat Pelindungan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan menjalankan berbagai program pemugaran, rehabilitasi, dan revitalisasi situs berbasis riset.