Banyuwangi, Jurnalnews.com –
Siapa sangka limbah ternak bisa mendatangkan uang? Itulah yang dibuktikan oleh Riskiana dan suaminya, pasangan peternak kambing yang tak hanya mengandalkan hasil penjualan hewan ternak, tetapi juga memanfaatkan limbahnya menjadi sumber penghasilan tambahan.
Pasangan ini menjalankan usaha penggemukan kambing dalam jumlah besar. Setiap tiga bulan, kambing-kambing yang telah cukup gemuk akan dijual kembali ke pasar. Namun, usaha mereka tak berhenti di situ. Riskiana melihat potensi besar dari kotoran dan kencing kambing yang kerap dianggap tak berguna.
Kotoran kambing mereka olah menjadi pupuk kandang, sementara air kencing kambing disulap menjadi pupuk cair bernilai jual. Dalam wawancaranya dengan Jurnalnews, Riskiana memaparkan bahwa cairan tersebut ditampung menggunakan ember. “ Dibawah kandang diletakkan ember ember untuk menampung kencing kambingnya. Setelah jumlahnya cukup, cairan disaring lalu dimasukkan ke dalam drum besar dan nantinya diproses fermentasi selama 10 hari, “ jelas Riskiana.
Hasil fermentasi tersebut kemudian dikemas dalam jerigen berukuran 5 kg dan dijual seharga Rp 50 ribu per jerigen. “Daripada dibuang, limbah ini kami manfaatkan. Hasilnya lumayan,” ujar Riskiana.
Dengan pendekatan kreatif dan berorientasi pada nol limbah, Riskiana membuktikan bahwa setiap aspek dari usaha peternakan dapat mendatangkan manfaat ekonomi. Inovasi sederhana ini bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru dari kotoran ternak yang sering diabaikan. (Venus Hadi)