BANYUWANGI – Adanya desakan mundur terhadap ketua cabang olahraga (cabor) yang gagal mengantarkan atlet berprestasi memang hal yang wajar. Sorotan itu dianggap sebagai salah satu kritik yang membangun.
Sebab, ketua cabor dinilai bertanggung jawab atas serangkaian kegagalan atlet dalam meraih prestasi. Bagi ketua cabor baru, dianggap masih ada toleransi. Lain halnya dengan ketua cabor yang lama. Pucuk pimpinan cabor yang lama dianggap keterlaluan jika serangkaian kegagalan hanya dijadikan bahan koreksi tanpa tindakan jelas.
Tapi, prestasi yang diharapkan tidak terbukti. Meski begitu, sejumlah ketua cabor memberikan pandangan yang berbeda terkait dengan desakan mundur dari jabatan itu. Seperti pernyataan ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Banyuwangi, I Gede Eka Damayasa, kemarin.
Dia mengaku tidak ada masalah jika ada orang lain yang ingin menggantikan dirinya. Yang pasti, jelas dia, orang tersebut harus benar-benar memberikan angin segar untuk kemajuan prestasi Banyuwangi. ‘’Saya dan teman-teman saat ini sedang mbabat alas,’’ katanya.
Yang dimaksud dia, dirinya masih setahun ini dipercaya menjadi ketua PRSI Banyuwangi. Oleh karena itu, kegagalan tim renang dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dua edisi terakhir tidak bisa dijadikan referensi total. ‘’Porprov 2013, saya belum pegang PRSI,’’ bebernya.
Dia mengakui jika PRSI Banyuwangi saat ini sedang gencar melakukan pembinaan, terutama pembinaan usia dini. Dengan latihan rutin, mereka diharapkan bisa melesat prestasinya hingga ke level yang lebih tinggi. ‘’Sekarang ini memang fokus pembinaan usia dini,’’ tandasnya.
Dia tidak bisa mengelak jika cabor renang Banyuwangi tidak bisa meraih medali dalam ajang multi even tahun 2015 yang digeber Juni lalu. ‘’Even Porprov kemarin, kita akui kalah. Persiapan anak-anak juga mepet,’’ tukasnya.
Alasan lain, tim yang diturunkan dalam ajang dua tahunan itu tergolong masuk Kelompok Umur (KU). Hasilnya pun bisa diprediksi lebih awal. ‘’Kita memang kekurangan atlet,’’ paparnya. Meski gagal di Porprov, tapi PRSI Banyuwangi tampil luar biasa di berbagai even.
Seperti pada O2SN 2015 lalu, satu atlet renang Banyuwangi, Arin Nahda Zhafira sukses menggondol tiga emas sekaligus dalam ajang yang digeber di Makassar itu. (radar)