BANYUWANGI, KOMPAS.com – Di tengah hiruk-pikuk Banyuwangi, ada cerita hangat yang lahir dari seorang petugas pemadam kebakaran bernama Asnan.
Dengan seragam sederhana dan senyumnya, pria ini tak hanya memadamkan api, tetapi juga menyalakan semangat di hati warga.
Di balik tugasnya yang tak jarang terlihat berat, momen-momen kecil bersama warga kerap membuat Asnan merasa hidupnya lebih berarti.
Suatu hari, saat berpatroli di Taman Makam Pahlawan, tepat di seberang Kantor Bupati Banyuwangi, Asnan dan timnya berhenti sejenak untuk rehat.
Baca juga: Tak Hanya Bertugas Padamkan Api, Damkar Yogyakarta Bantu Kejutan Ulang Tahun Mahasiswa
Tiba-tiba, seorang bapak tua mendekat dengan langkah pelan namun penuh antusiasme. Wajahnya berbinar, seolah bertemu pahlawan sejati.
“Saya senang sekali bisa ketemu langsung petugas damkar. Biasanya cuma lihat di tivi,” ujar bapak itu, seperti ditirukan Asnan dalam percakapan dengan Kompas.com, Minggu (25/5/2025) kemarin.
Bapak itu lalu bercerita dan meluapkan kegembiraannya sembari mengenang kisah-kisah heroik damkar yang pernah ia saksikan di berita.
Asnan mengaku, dia dan timnya mendengarkan dengan gembira, merasakan ikatan sederhana, namun terasa mendalam dengan orang asing yang tiba-tiba terasa seperti keluarga.
Baca juga: Remaja Minta Bantuan Damkar Lepaskan Sandal yang Menyangkut di Betis
Ini bukan kali pertama Asnan merasakan kehangatan seperti itu. Saat berpatroli di berbagai sudut kota, ia sering disambut sorak sorai anak-anak yang berlarian mendekat, mata mereka berbinar melihat mobil damkar merah menyala.
“Ibu-ibu juga ramai, bawa anak-anak minta foto bareng,” cerita Asnan.
Ada kalanya, ibu-ibu sengaja membawa anak mereka ke kantor damkar, hanya untuk memenuhi keinginan si kecil berfoto di atas mobil pemadam kebakaran.
“Anak-anak suka banget, kadang di jalan juga mereka teriak minta foto,” tambah Asnan.
Tak hanya itu, Asnan juga sering menyambut kunjungan murid-murid taman kanak-kanak yang penasaran dengan dunia damkar.
Baca juga: Anting Terjepit di Telinga Lansia, Damkar Kota Jambi Turun Tangan
Dengan tawa, ia mengajak mereka naik ke mobil damkar, menjelaskan dengan sederhana apa yang harus dilakukan saat berhadapan dengan kobaran api.
“Kami terima mereka dengan tangan terbuka. Malah kami bilang, ‘ayo, naik mobil damkar’,” ujar Asnan.
Menurut Asnan, senyum polos dan antusiasme anak-anak adalah “bahan bakar” yang membuatnya semakin bersemangat menjalani tugas kemanusiaan.
Setiap teriakan gembira anak-anak, setiap jabat tangan hangat dari warga, dan setiap cerita penuh kagum dari bapak tua di taman adalah pengingat bagi Asnan: pekerjaannya bukan sekadar memadamkan api, tetapi juga menyalakan harapan.
Di Banyuwangi, ia bukan hanya petugas damkar, tapi mungkin pula pahlawan yang membawa kehangatan di hati warga. Satu senyum pada satu waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.