RadarBanyuwangi.id – Bangunan jembatan sepur (KAI) BH 275 yang anyar di Dusun Tegalmojo, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, diperkirakan kekuatannya 100 tahun atau 1 abad.
Secara teknis ada perbedaan dalam struktur bangunan pondasi jembatan garapan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya itu, Jumat (14/2).
Baca Juga: Tarif Hemat, Layanan Nyaman, KAI Hadirkan KA Ekonomi Bersubsidi Pada 3 Kereta Api di Banyuwangi
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur, Lurianto Lukito menjelaskan, pada pondasi jembatan lama, kontruksinya menggunakan pasangan batu seperti ciri khas bangunan era kolonial Belanda lainnya. Sedangkan pada proyek ini, menggunakan metode bore pile.
“Pondasi tiang yang dipasang dengan mengebor tanah sedalam 25 sampai 27 meter,” jelasnya seraya menyampaikan kekuatan jembatan ini sampai 100 tahun.
Luri menyebut, bantalan dan tipe rel di jembatan tersebut juga diganti. Dari yang semula tipe R52, saat ini bantalan rel pada jembatan tersebut menggunakan tipe R54.
Baca Juga: Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Warga Muncar Iuran Rp 100 ribu Perbaiki Jembatan Ambrol
“Anggaran yang tersedia hanya cukup untuk mengganti sepanjang 250 meter saja,” tandasnya.
Menurut Luri, pekerjaan peremajaan jembatan tersebut juga mencakup perbaikan hidromekanika atau aliran sungai yang ada di bawah jembatan tersebut.
“Sebagai upaya preventif kita, sekalian normalisasi aliran sungai, sehingga ketika debit air sungai tinggi tak lagi mengganggu perjalanan KA,” tandasnya.
Secara rinci, Luri menuturkan proses pembangunan jembatan itu tampaknya akan selesai sebelum target delapan bulan. Pasalnya, di bulan keenam ini, proses pemindahan badan jembatan baru sudah rampung.
“Bulan pertama kita persiapan, mulai pembersihan dan pembuatan akses. Bulan kedua kita sudah pembuatan pondasi, bulan ketiga sampai kelima kita sudah pabrikasi, dan bulan keenam jembatan sudah dikirim dan uji pemasangan,” tandasnya.(sas/abi)
