Radarbanyuwangi.id – Insiden kebakaran menimpa armada bus milik perusahaan transportasi Musa Trans di Jalan Raya Gilimanuk-Denpasar. Insiden yang terjadi persis Desa Gumrih Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali ini terjadi pada Senin (7/10) dini hari.
Sumber api diduga berasal dari korsleting pada dinamo wiper bus. Kapolsek Pekutatan, Kompol I Putu Suarmadi, mengonfirmasi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 00.45 WIB. Bus yang dikemudikan oleh Dominggus Djahamouw, 55, warga Denpasar Selatan.
Saat kejadian bus sedang dalam perjalanan dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Sekira sampai lokasi kejadian, sopir mendadak mencium aroma bau gosong. Dia kemudian segera menepi untuk melakukan memeriksa pada bus.
“Saat hendak mengecek, pengemudi mendapati kap depan wiper bus sudah terbakar,” ujar Kompol I Putu Suarmadi.
Baca Juga: Variasi Bentuk dan Pilihan Rasa Kue Kacang, Cocok Sajian Menu Tamu Istimewa
Mengetahui kebakaran terjadi, Dominggus panik. Dia segera meminta bantuan warga sekitar untuk menghubungi Mako Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Jembrana. Menanggapi laporan tersebut, Mako Damkar Jembrana langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Tercatat ada empat unit armada menuju lokasi kejadian untuk memadamkan api. Petugas Damkar tiba beberapa menit kemudian dan melakukan upaya pemadaman.Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja, menjelaskan bahwa proses pemadaman berlangsung selama 65 menit.
Baca Juga: Sempat Cekcok dengan Ayahnya, Warga Sutri Banyuwangi Tewas Gantung Diri
Ada sekitar 11.000 liter air yang digunakan untuk memadamkan api. “Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting pada dinamo wiper,” ujar I Kadek Rita Budhi Atmaja.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan bus tidak sedang membawa penumpang. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Untuk mencegah terjadinya insiden serupa, pihaknya mengingatkan agar pemilik kendaraan dapat melengkapi alat pemadan api ringan (APAR) di kendaraannya. “Kami menyarankan setiap kendaraan dilengkapi APAR, sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran yang lebih parah,” pungkasnya. (*)