Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kucing dan Anjing Rawan Kena Virus, Pemilik Hewan Piaraan Harus Mulai Waspada

kucing-dan-anjing-rawan-kena-virus,-pemilik-hewan-piaraan-harus-mulai-waspada
Kucing dan Anjing Rawan Kena Virus, Pemilik Hewan Piaraan Harus Mulai Waspada
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Para pemilik hewan piaraan kucing dan anjing harus mulai waspada. Memasuki musim pancaroba yang ditandai kelembaban meningkat, menyebabkan pencernaan kucing dan anjing, terutama yang masih kecil terganggu.

Sejumlah virus yang mengintai dua hewan piaran itu, panleukopenia virus, calici virus, rhinotrachetis virus, dan clamidyosis virus. “Itu virus yang banyak menyerang kucing, kalau anjing ada parvo virus, distemper, dan bordetella (Kennel Cough),” kata Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim IV Banyuwangi, drh Risa Isna Fahziar.

Menurut drh Risa, kucing atau anjing yang terserang virus itu akan mengalami kondisi seperti kembung, diare yang diikuti muntah, kehilangan cairan tubuh, hingga mengakibatkan daya tahan tubuh menurun. “Ini penyakit virus yang menular dan mematikan,” tuturnya.

Semua virus itu, terang dia, akan lebih mudah menular dan menyerang anakan kucing dan anjing. Selain itu, pada kucing atau anjing dewasa yang belum tervaksin. “Tidak hanya itu, ini juga mudah menyerang kucing atau anjing yang sedang bunting, menyusui, dan ada peyakit bawaan seperti malnutrisi, cacingan, atau kudisan,” paparnya.

Baca Juga: Tabrak Truk di Jalur Black Spot Dusun Curahketangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Siswa SMK Luka Parah

Sebenarnya, masih kata dia, setiap virus tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri. Contohnya, panleukopenia menyebabkan hewan kerap muntah, diare, dan aroma busuk. “Rhinotracheitis akan mengakibatkan hewan flu parah dan demam tinggi,” sebutnya.

Untuk calici virus, jelas dia, mengakibatkan congek telinga, rasa sakit dan luka berlebiha pada lidah, mulut, dan gusi. Sedangkan clamidyosis cirinya mata berair, konjungtivitis, bahkan sampai menyebabkan kornea mata bengkak dan pecah. “Penularan beberapa virus di atas melalui airborne, kontak langsung, melalui cairan tubuh terutama muntahan, liur, dan ada yang menular transfecal (melalui feses),” bebernya.

Cara paling ampuh untuk menghindarkan hewan dari penyakit itu, jelas dia, vaksinasi terjadwal, pemberian ⁠obat cacing, dan antiparasit rutin, juga menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, pemberian pakan dan nutrisi yang sesuai, serta penggunaan obat yang benar. “Ini membuat permintaan vaksin meningkat,” pungkasnya.(sas/abi)

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng