Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

lewat-lokakarya,-kemenlu-hubungkan-banyuwangi-dengan-jejaring-industri-kreatif-dunia
Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) menghubungkan pelaku industri kreatif Banyuwangi dengan jejaring internasional melalui lokakarya yang menghadirkan mitra strategis global dari berbagai negara. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem industri kreatif yang terus tumbuh di Banyuwangi.

Lokakarya tersebut merupakan bagian dari program Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) yang diikuti 18 diplomat muda Indonesia. Program ini menjadi sarana pembelajaran lapangan bagi para calon diplomat untuk memahami potensi daerah dan membuka peluang kerja sama luar negeri di tingkat lokal.

“Biasanya lokus kunjungan kami di level provinsi. Namun kali ini kami memilih Banyuwangi karena daerah ini punya banyak hal yang bisa dieksplor dan dikoneksikan dengan mitra internasional Kemenlu,” ujar Direktur Sesdilu Kemenlu Tubagus Edwin Suchranudin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (30/10/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Edwin saat bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Belum Ada SPPG di Banyuwangi yang Kantongi SLHS

Dalam kunjungan yang berlangsung sejak Selasa (28/10) hingga Jumat (31/10), para diplomat muda juga didampingi oleh sejumlah duta besar senior, seperti Semuel Samson (mantan Dubes RI untuk Serbia), Syahrir Rahardjo (mantan Dubes RI untuk Suriname dan Bahrain), serta Diar Nurbiantoro (mantan Dubes RI untuk Rumania). Mereka berperan sebagai mentor sekaligus fasilitator hubungan lintas negara.

Direktur Sesdilu Kemenlu Tubagus Edwin Suchranudin bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025).DOK. Pemkab Banyuwangi Direktur Sesdilu Kemenlu Tubagus Edwin Suchranudin bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025).

Edwin menjelaskan, Banyuwangi dipilih karena dinilai memiliki keselarasan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan ekonomi kreatif, ketahanan pangan, energi terbarukan, dan hilirisasi industri.

“Bahkan kami menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mencari daerah dengan kriteria Asta Cita, dan yang muncul paling atas adalah Banyuwangi. Setelah kami datang, ternyata benar — Banyuwangi punya potensi luar biasa,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Kemenlu mempertemukan 30 alumni Jagoan Banyuwangi — pelaku usaha muda di bidang digital, pertanian, dan bisnis — dengan berbagai perusahaan dan organisasi kreatif internasional. Di antaranya Epicenter Stockholm (Swedia), Opus Solution (Hong Kong), ASEAN SME Academy (Filipina), BNI Ventures, dan Pijar Foundation.

Baca juga: Bisnis Keluarga Kini Tak Cukup Lokal, Butuh Jejaring ASEAN

“Dengan jejaring yang kami miliki, kami ingin membantu Banyuwangi naik kelas. Kami pertemukan mereka dengan mitra global agar tercipta kolaborasi konkret dan berkelanjutan,” kata Edwin.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik langkah Kemenlu tersebut. Ia menilai, program ini membuka ruang baru bagi pelaku industri kreatif daerah untuk belajar dan memperluas pasar.

“Ini membuka kesempatan bagi kami untuk belajar praktik baik dari mitra internasional Kemenlu. Kami sangat senang karena jejaring global ini bisa membantu meningkatkan kapasitas pelaku industri kreatif Banyuwangi, baik dari sisi literasi digital, keuangan, promosi, hingga pemanfaatan teknologi,” ujar Ipuk.