Banyuwangi, tvOnenews.com – Selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Gilimanuk, Bali, diprediksi naik sekitar 6 persen. Prediksi ini didasarkan pada kondisi normal pasca-pandemi. Arus wisatawan yang masuk Bali melalui Banyuwangi akan meningkat.
Mengantisipasi lonjakan penumpang, sejumlah skenario disiapkan jajaran ASDP Ketapang – Gilimanuk. Salah satunya, menyiapkan 49 kapal, menambah 3 kapal sapu jagat dengan pelayaran yang terjadwal. Lalu, membuka penyeberangan Jangkar, Situbondo menuju Bali dan Lombok.
“Ada tiga sampai kapal besar yang kita buat terjadwal dari Ketapang ke Bali. Mereka bisa mengangkut 100 kendaraan,” kata General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang – Gilimanuk, Samsudin, Jumat (24/11).
Puncak arus penumpang dari Ketapang ke Bali diprediksi mulai terjadi pada H-2 Natal. Lalu, berlanjut pada H-3 Tahun Baru. Hal ini didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau sebelum Natal, lonjakan biasanya tak terlalu padat. Namun, tetap kita antisipasi,” jelasnya.
Selain menyiapkan kapal, pihaknya membuka dermaga baru di Bulusan untuk alternatif ketika terjadi antrean. Saat ini, dermaga tersebut masih tahap uji coba, termasuk perbaikan dermaga MB di sisi Gilimanuk. Ditargetkan, perbaikan dermaga ini bisa rampung akhir November ini.
Antisipasi lainnya, disiapkan buffer zone penjualan tiket jauh dari pelabuhan. Sehingga, para penumpang tidak menumpuk di sekitar pelabuhan ketika membeli tiket.
“Intinya semua sudah kita siapkan dengan matang. Termasuk, kerjasama dengan Koorsatpel dan Kepolisian untuk ikut mengatur manajemen kapal dan rekayasa lalu lintas di jalan raya,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya :
Menurut Samsudin, lintasan Ketapang – Gilimanuk memiliki karakteristik khusus ketika musim libur Nataru. Jalur ini merupakan pilihan para wisatawan untuk berlibur ke Bali. Berbeda dengan pelabuhan lain yang kebanyakan hanya dilintasi kendaraan umum. (hoa/hen)
