Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Longsor Banjarnegara Makin Parah! 600 Warga Mengungsi, 49 Kabur ke Hutan, Satu Korban Meninggal

longsor-banjarnegara-makin-parah!-600-warga-mengungsi,-49-kabur-ke-hutan,-satu-korban-meninggal
Longsor Banjarnegara Makin Parah! 600 Warga Mengungsi, 49 Kabur ke Hutan, Satu Korban Meninggal

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Dampak bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, terus meluas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat sekitar 600-an warga mengungsi di sejumlah titik, sementara 49 warga lainnya melarikan diri ke hutan akibat panik saat material longsor menerjang permukiman mereka.

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan posko pengungsian telah disiapkan di berbagai titik, termasuk kantor kecamatan.

Baca Juga: Sentuh 34,5 Juta Debitur! Holding Ultra Mikro BRI Melesat, Pendanaan dan Emas Tembus Rekor Baru

“Saat ini bertambah sekitar 600-an orang pengungsi. Ada 49 yang mengungsi di hutan, dan 2 orang masih terjebak. Namun data ini dinamis,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Warga yang kabur ke hutan mayoritas merupakan petani yang sedang beraktivitas di kebun. Mereka kini telah didampingi Basarnas untuk dievakuasi menuju pos pengungsian.

“Pada saat kejadian mereka kaget dan lari ke tempat lebih tinggi,” tambah Bergas.

BPBD Jateng juga mengonfirmasi satu korban meninggal dunia. Korban sebelumnya dilaporkan pingsan dengan luka fraktur, namun dinyatakan meninggal setelah mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Banyuwangi All Out! Deretan Bantuan Pendidikan Bikin Anak Tak Lagi Putus Sekolah, Sampai Kuliah Dijamin!

Sementara itu, BPBD Banjarnegara menyebut setidaknya 20–30 rumah tertimbun longsor, dan ratusan warga harus meninggalkan rumah mereka.

Sebagian mengungsi ke kantor kecamatan, sementara lainnya memilih tetap berada di titik aman sambil menunggu evakuasi.

“Total pengungsi sementara mencapai 221 jiwa, dan masih ada warga yang bertahan di kebun,” jelas Raib Saekhudin, Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara.

Longsor yang berdampak pada empat RT di Dukuh Situkong—RT 1, 2, 3, dan 4—itu disebut mempengaruhi antara 180 hingga 700 jiwa, berdasarkan pendataan awal.

Baca Juga: Ketika Stigma Jadi Epidemi Kedua Setelah HIV

Sumber: Radar Kudus, bnpb.go.id


Page 2

Selain itu, dua warga diduga masih tertimbun di area longsoran dan dalam pencarian tim gabungan.

Peristiwa longsor yang terjadi pada Sabtu (15/11) dan Minggu (16/11) tersebut dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Banjarnegara.

Rekaman video yang viral di media sosial menunjukkan tebing ambles dan material tanah meluncur deras ke area permukiman, membuat warga berlarian mengevakuasi diri.

BPBD bersama TNI-Polri, aparat kecamatan, dan relawan telah mendirikan pos lapangan, tenda pengungsian, serta dapur umum.

Baca Juga: Detik-Detik Longsor Banjarnegara! Puluhan Rumah Tertimbun, Ratusan Warga Mengungsi, Video Viral Bikin Merinding

Kebutuhan mendesak kini mencakup logistik permakanan, selimut, matras, hygiene kit, hingga peralatan pendataan.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, menyebut hingga saat ini 286 KK atau 660 jiwa telah mengungsi ke Kantor Kecamatan Pandanarum.

“Pendataan rumah rusak masih berlangsung. Longsor ini terjadi pada masa Status Siaga Darurat yang berlaku hingga Mei 2026,” terangnya.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dijadwalkan meninjau lokasi bencana.

Sementara itu, masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor diminta segera mengungsi ketika hujan deras turun atau muncul tanda-tanda retakan lereng.

“Jika menemukan patahan atau retakan seperti tapal kuda, segera laporkan ke perangkat desa,” imbau Bergas.

BPBD dan BNPB menekankan agar warga tetap berada di pengungsian hingga kondisi dinyatakan aman, mengingat potensi longsor susulan masih tinggi. (*)

Sumber: Radar Kudus, bnpb.go.id


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Dampak bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, terus meluas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat sekitar 600-an warga mengungsi di sejumlah titik, sementara 49 warga lainnya melarikan diri ke hutan akibat panik saat material longsor menerjang permukiman mereka.

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan posko pengungsian telah disiapkan di berbagai titik, termasuk kantor kecamatan.

Baca Juga: Sentuh 34,5 Juta Debitur! Holding Ultra Mikro BRI Melesat, Pendanaan dan Emas Tembus Rekor Baru

“Saat ini bertambah sekitar 600-an orang pengungsi. Ada 49 yang mengungsi di hutan, dan 2 orang masih terjebak. Namun data ini dinamis,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Warga yang kabur ke hutan mayoritas merupakan petani yang sedang beraktivitas di kebun. Mereka kini telah didampingi Basarnas untuk dievakuasi menuju pos pengungsian.

“Pada saat kejadian mereka kaget dan lari ke tempat lebih tinggi,” tambah Bergas.

BPBD Jateng juga mengonfirmasi satu korban meninggal dunia. Korban sebelumnya dilaporkan pingsan dengan luka fraktur, namun dinyatakan meninggal setelah mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Banyuwangi All Out! Deretan Bantuan Pendidikan Bikin Anak Tak Lagi Putus Sekolah, Sampai Kuliah Dijamin!

Sementara itu, BPBD Banjarnegara menyebut setidaknya 20–30 rumah tertimbun longsor, dan ratusan warga harus meninggalkan rumah mereka.

Sebagian mengungsi ke kantor kecamatan, sementara lainnya memilih tetap berada di titik aman sambil menunggu evakuasi.

“Total pengungsi sementara mencapai 221 jiwa, dan masih ada warga yang bertahan di kebun,” jelas Raib Saekhudin, Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara.

Longsor yang berdampak pada empat RT di Dukuh Situkong—RT 1, 2, 3, dan 4—itu disebut mempengaruhi antara 180 hingga 700 jiwa, berdasarkan pendataan awal.

Baca Juga: Ketika Stigma Jadi Epidemi Kedua Setelah HIV

Sumber: Radar Kudus, bnpb.go.id