Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Luar Biasa! TPS 3R Desa Tembokrejo Banyuwangi Ekspor Sampah ke Austria dan Malaysia

luar-biasa!-tps-3r-desa-tembokrejo-banyuwangi-ekspor-sampah-ke-austria-dan-malaysia
Luar Biasa! TPS 3R Desa Tembokrejo Banyuwangi Ekspor Sampah ke Austria dan Malaysia

Radarbanyuwangi.id – Dua penghargaan bergengsi bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan berhasil direngkuh Pemkab Banyuwangi.

Selain Piala Adipura, satu penghargaan prestisius lain dipersembahkan Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Muncar, tepatnya Plakat Adipura.

Tidak tanggung-tanggung, TPS yang berlokasi di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ini dinobatkan sebagai TPS 3R terbaik se-Indonesia.

Sebagai ganjarannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan Plakat Adipura kepada TPS 3R tersebut.

Plakat Adipura merupakan salah satu kriteria penghargaan pada Anugerah Adipura.

Penghargaan ini diberikan kepada kabupaten dan kota yang memiliki lokasi dengan rata-rata nilai tertinggi nasional. Salah satunya untuk kategori TPS 3R terbaik.

Setelah melalui 20 kriteria penilaian, TPS 3R Tembokrejo mendapatkan nilai tertinggi se-Indonesia.

Salah satu nilai plus TPS 3R Muncar yaitu telah melakukan pengelolaan sampah dengan mekanisme sistematis.

Selain itu, juga ditopang keterlibatan aktif 7.500 warga desa dalam mendukung program persampahan melalui iuran warga.

Sebagai wujud apresiasi atas keberhasilan TPS 3R Muncar, Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan gerobak sampah motor kepada pengurus TPS tersebut.

”Terima kasih kepada semua warga dan pengelola TPS 3R yang telah gigih dan berkomitmen dalam melakukan pengelolaan sampah. Mengapresiasi capaian TPS 3R Muncar, pemkab memberikan hadiah gerobak sampah motor kepada pengurus,” ujar Bupati Ipuk Fiestiandani (10/3).

Penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS pada 2016 lalu.

Selanjutnya, pada tahun 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria melibatkan nongovernmental organization (NGO) Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat di Muncar.

Program pendampingan tersebut diberi nama Project STOP. Melalui program ini warga diedukasi mengelola sampah secara profesional dengan mengadaptasi sistem sirkular.

Sampah rumah tangga dipilah, lalu dikelola di TPS 3R. Pengelolaan sampah di kawasan itu kini telah berjalan mandiri dan sustainable di bawah pemerintahan desa.


Page 2

Dari hasil pengolahan sampah tersebut, setiap bulan pihak TPS 3R mampu mengekspor plastik daur ulang sebanyak 8 ton ke Austria dan 6 ton ke Malaysia.

”Kami (pemkab) terus mendorong tumbuhnya TPS 3R di Banyuwangi. Saat ini sudah ada 19, ke depan terus kita perbanyak. Kita juga ada TPS Balak berkapasitas 84 ton per hari yang menjangkau 5 kecamatan hasil kerja sama dengan Norwegia juga. Bahkan, dalam waktu dekat di Banyuwangi akan berdiri pabrik pengolahan plastik low value pertama di Indonesia,” beber Ipuk.          

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi Dwi Handajani menambahkan, TPS 3R Muncar telah memiliki Sertifikat Kredit Plastik, yakni mekanisme insentif yang diberikan kepada organisasi pengumpul dan pendaur ulang plastik yang dikeluarkan oleh lembaga internasional Verra.

Sertifikat Kredit Plastik adalah instrumen keuangan baru untuk memberi insentif pada penghapusan plastik dari lingkungan, termasuk daur ulang plastik menjadi produk baru dan kemasan.

”Untuk bisa mendapatkan kredit ini tiap institusi wajib mengumpulkan atau mendaur ulang sampah plastik sebanyak 1 metrik ton plastik. Prosesnya juga harus menerapkan metode berkelanjutan. TPS 3R Muncar sudah memenuhinya,” urai Yani, sapaan karib Dwi Handajani.

Dengan mengantongi sertifikat ini, ada dua keuntungan utama yang didapat, yakni mengurangi pencemaran sampah plastik dan mengembangkan industri daur ulang sampah plastik.

”Pelaku industri yang tidak mampu mengelola sampah plastik dapat bekerja sama dengan industri daur ulang sampah plastik untuk mendaur ulang sampah. Tentunya berbiaya. Ini akan menambah pendapatan TPS,” jelas Yani. (sgt/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Dua penghargaan bergengsi bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan berhasil direngkuh Pemkab Banyuwangi.

Selain Piala Adipura, satu penghargaan prestisius lain dipersembahkan Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Muncar, tepatnya Plakat Adipura.

Tidak tanggung-tanggung, TPS yang berlokasi di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ini dinobatkan sebagai TPS 3R terbaik se-Indonesia.

Sebagai ganjarannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan Plakat Adipura kepada TPS 3R tersebut.

Plakat Adipura merupakan salah satu kriteria penghargaan pada Anugerah Adipura.

Penghargaan ini diberikan kepada kabupaten dan kota yang memiliki lokasi dengan rata-rata nilai tertinggi nasional. Salah satunya untuk kategori TPS 3R terbaik.

Setelah melalui 20 kriteria penilaian, TPS 3R Tembokrejo mendapatkan nilai tertinggi se-Indonesia.

Salah satu nilai plus TPS 3R Muncar yaitu telah melakukan pengelolaan sampah dengan mekanisme sistematis.

Selain itu, juga ditopang keterlibatan aktif 7.500 warga desa dalam mendukung program persampahan melalui iuran warga.

Sebagai wujud apresiasi atas keberhasilan TPS 3R Muncar, Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan gerobak sampah motor kepada pengurus TPS tersebut.

”Terima kasih kepada semua warga dan pengelola TPS 3R yang telah gigih dan berkomitmen dalam melakukan pengelolaan sampah. Mengapresiasi capaian TPS 3R Muncar, pemkab memberikan hadiah gerobak sampah motor kepada pengurus,” ujar Bupati Ipuk Fiestiandani (10/3).

Penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS pada 2016 lalu.

Selanjutnya, pada tahun 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria melibatkan nongovernmental organization (NGO) Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat di Muncar.

Program pendampingan tersebut diberi nama Project STOP. Melalui program ini warga diedukasi mengelola sampah secara profesional dengan mengadaptasi sistem sirkular.

Sampah rumah tangga dipilah, lalu dikelola di TPS 3R. Pengelolaan sampah di kawasan itu kini telah berjalan mandiri dan sustainable di bawah pemerintahan desa.