sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Di sela meninjau progres piloting digitalisasi bansos nasional di Banyuwangi, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) Luhut Binsar Panjaitan, dan 20 perwakilan kementerian/lembaga
menyempatkan singgah ke Kampung Kopi Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Wilayah ini memang dikenal sebagai penghasil kopi robusta dan kopi lanang yang sudah tersertifikasi Indikasi Geografis (IG).
Ditemani Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Gus Ipul dan Luhut duduk santai menikmati kopi robusta khas desa tersebut.
”Kopinya mantap,” celetuk Luhut saat menyeruput kopi lanang robusta Gombengsari.
Selain mencicipi kopi, mereka juga melihat proses pengolahan kopi yang masih dilakukan secara tradisional oleh petani setempat.
Mulai biji disangrai, lalu ditumbuk hingga diayak, menghasilkan bubuk kopi halus yang siap seduh.
Gus Ipul dan Luhut juga melihat produk-produk kopi Banyuwangi milik UMKM Banyuwangi yang turut dipamerkan.
Mereka tampak kagum dengan berbagai produk kopi Banyuwangi yang dikemas dengan apik. “Brandingnya sudah bagus,” timpal Gus Ipul.
Ditambahkan Luhut, Banyuwangi berpotensi besar dalam pengembangan kopi.
Oleh karena itu, pihaknya merencanakan melakukan riset sekaligus pembangunan laboratorium pengembangan kopi di daerah tersebut.
“Di sini ekosistemnya sudah terbentuk, ini yang sangat penting. Kita akan coba riset kopi disini, juga rencana membangun laboratorium (pengembangan kopi) di Banyuwangi,” ujarnya.
Bupati Ipuk menambahkan, Gombengsari merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di Banyuwangi. Desa ini memiliki luas kopi rakyat sekitar 600 hektare.
Ekosistem pertanian di kawasan ini juga terintegrasi dengan peternakan, sehingga lebih berkelanjutan.
“Dari hulu ke hilirnya sudah tertata. Dari peternakan, kotorannya diolah menjadi pupuk. Pupuk organiknya untuk menyuburkan tanaman kopi mereka,” kata Ipuk.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Di sela meninjau progres piloting digitalisasi bansos nasional di Banyuwangi, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) Luhut Binsar Panjaitan, dan 20 perwakilan kementerian/lembaga
menyempatkan singgah ke Kampung Kopi Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Wilayah ini memang dikenal sebagai penghasil kopi robusta dan kopi lanang yang sudah tersertifikasi Indikasi Geografis (IG).
Ditemani Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Gus Ipul dan Luhut duduk santai menikmati kopi robusta khas desa tersebut.
”Kopinya mantap,” celetuk Luhut saat menyeruput kopi lanang robusta Gombengsari.
Selain mencicipi kopi, mereka juga melihat proses pengolahan kopi yang masih dilakukan secara tradisional oleh petani setempat.
Mulai biji disangrai, lalu ditumbuk hingga diayak, menghasilkan bubuk kopi halus yang siap seduh.
Gus Ipul dan Luhut juga melihat produk-produk kopi Banyuwangi milik UMKM Banyuwangi yang turut dipamerkan.
Mereka tampak kagum dengan berbagai produk kopi Banyuwangi yang dikemas dengan apik. “Brandingnya sudah bagus,” timpal Gus Ipul.
Ditambahkan Luhut, Banyuwangi berpotensi besar dalam pengembangan kopi.
Oleh karena itu, pihaknya merencanakan melakukan riset sekaligus pembangunan laboratorium pengembangan kopi di daerah tersebut.
“Di sini ekosistemnya sudah terbentuk, ini yang sangat penting. Kita akan coba riset kopi disini, juga rencana membangun laboratorium (pengembangan kopi) di Banyuwangi,” ujarnya.
Bupati Ipuk menambahkan, Gombengsari merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di Banyuwangi. Desa ini memiliki luas kopi rakyat sekitar 600 hektare.
Ekosistem pertanian di kawasan ini juga terintegrasi dengan peternakan, sehingga lebih berkelanjutan.
“Dari hulu ke hilirnya sudah tertata. Dari peternakan, kotorannya diolah menjadi pupuk. Pupuk organiknya untuk menyuburkan tanaman kopi mereka,” kata Ipuk.