Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Maestro “Sang Penari” Didik Nini Thowok Inspiratif Spirit 30 Tahun Hotel Ketapang Indah

maestro-“sang-penari”-didik-nini-thowok-inspiratif-spirit-30-tahun-hotel-ketapang-indah
Maestro “Sang Penari” Didik Nini Thowok Inspiratif Spirit 30 Tahun Hotel Ketapang Indah
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Banyuwangi, Jurnalnews – Pagelaran seni “Sang Penari” dan “Bangku Kosong” mewarnai rangkaian acara 30 tahun Hptel Ketapang Indah, Selasa (30/4/24).

Dimulai pukul 15.45 di pelataran halaman rerumputan yang dialasi tikar di pinggir pantai Selat Bali yang mempesona, disutradarai oleh Romo Andreas Adhi Prasetyo, memukau penonton dengan pesan-pesan mendalam dan keindahan visualnya.

Sendratari “Sang Penari” mengisahkan perjalanan seorang manusia dalam belajar menari, yang menyoroti betapa pentingnya pembentukan karakter dan kesadaran diri dalam mengembangkan bakat.

IMG-20240501-WA0037

Dengan bintang tamu maestro penari kondang Didik “Nini Thowok”, acara ini dihadiri oleh para penikmat seni, seniman dari berbagai sanggar seni, serta tokoh seni budaya Banyuwangi seperti Ketua Dewan Kesenian Banyuwangi Hasan Basri, Pimpinan Radar Banyuwangi yang budayawan Samsudin Adlawi, dan pengamat seni budaya senior Banyuwangi, Bapak Aekanu Hariyono LPSN, Mak Subari Sofyan Sanggar Sayu Gringsing yang pernah jadi Thulik dan Pemuda Pelopor, Pimpinan Sanggar Alang-alang Kumitir Punjul Ismuwardoyo dan Bung Aguk Darsono dari Sanggar Merah Putih’45.Youtuber Ndut dan Wartawan Jurnalnews Ahmad Masduki yang juga aktif di Kopat meliput agenda langka berkelas ini.

Semua adegan sendratari tersebut dipenuhi dengan keindahan artistik, dengan latar belakang alam pantai Selat Bali dan taman pohon kelapa yang indah. Murid jurusan tari SMKN 1 Banyuwangi juga mendukung penampilan ini.

IMG-20240501-WA0038

General Manager Ketapang Indah Hotel, Fred Reynold, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Hotel Ketapang Indah di bidang Seni dan Budaya.Panitia serta suster serta wiyogo pimpinan Haedi diapresiasi.

Pada pukul 18.17 petang, acara dilanjutkan dengan sendratari “Bangku Kosong” di Ballroom Hotel Ketapang Indah. Sendratari ini mengisahkan tentang perjalanan seorang anak yang merantau dan akhirnya menyadari pentingnya keluarga. Tari penuh olahrasa dan olahtubuh ini diperagakan Romo Adhi dan kedua orangtuanya yang pernah ditampilkan di 24 jam Hari Menari di Solo.

Cerita ini mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai keluarga dan selalu meminta doa restu dari orang tua. Momen spesial terjadi di akhir acara saat “Ibu” dalam sendratari tersebut meniupkan lilin kue ulang tahun, yang ternyata adalah Ibunda dari Romo Adhi, menambah kehangatan dan keharuan suasana.

“Pesan dari ‘Bangku Kosong’ adalah tentang pentingnya menghargai keluarga dan meminta doa restu orang tua dalam setiap langkah kita,” ujar Romo Adhi, dengan senyum penuh makna.

Pentas seni ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memberikan inspirasi dan refleksi atas nilai-nilai kehidupan yang mendalam bagi masyarakat Banyuwangi.(AW/AWN/JN)