Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mengintip Kegigihan Perempuan Operator Alat Berat Tambang Emas Banyuwangi

Detik.com



Banyuwangi

Satu unit articulated dump truck (ADT) bergerak statis di antara jalan berlumpur. Sebuah ekskavator perlahan memasukkan bebatuan tambang ke dalam truk yang berukuran besar.

Seseorang berpakaian kuning dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap terlihat dari kaca depan truck. Dia mengendalikan kendaraan berat dengan kapasitas 41 ton tersebut. Siapa menduga ternyata operator alat berat tersebut adalah sesosok perempuan.

Vanessa Fazura (23) adalah satu dari 9 perempuan yang bertugas mengoperasikan alat berat di PT. Bumi Suksesindo (PT. BSI) di Pesanggaran, Banyuwangi. Perempuan asal Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran ini telah menyiapkan mental dan fisiknya sejak memutuskan untuk mendaftar sebagai peserta program on job training Female Green Operator di perusahaan tambang emas tersebut.

Bukan hal mudah, sebagaimana 8 perempuan lainnya. Vanessa harus bersaing dengan 600 pendaftar dengan proses seleksi ketat. Sebelumnya ia adalah seorang penulis dan penyunting artikel salah satu situs website, yang nyaris tidak sekalipun pernah menyentuh alat berat jenis apapun. Namun, kegigihannya mencari pekerjaan lain untuk memperbaiki perekonomian keluarga berujung kecewa hingga akhirnya ia memilih mengikuti seleksi di PT BSI.

“Tidak banyak perempuan yang bisa menjadi operator alat berat di dunia pertambangan, apalagi yang tidak mempunyai pengalaman sama sekali seperti saya,” tutur Vanessa kepada detikJatim, Jumat (16/6/2023).

Tinggal terpisah dari keluarga dan harus menempati penginapan yang disiapkan oleh BSI bersama peserta seleksi lainnya, bukan satu-satunya tantangan bagi Vanessa. Tantangan lain untuk mempersiapkan diri adalah mengikuti pelatihan bina mental dan fisik (bintalsik) di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 7 Lampon.

“Tidak mudah tapi saya bangga karena berhasil terpilih dan mengikuti program female green operator angkatan kedua ini,” ungkap Vanessa dengan wajah berbinar.

Pada akhirnya perjuangan Vanessa berujung senyum lega. Ia menjadi salah satu perempuan pilihan yang akan mengoperasikan sejumlah alat berat PT Bumi Suksesindo. Setiap hari ia harus bergelut dengan alat-alat berat berukuran raksasa.

Mining Superintendent PT BSI I Gde Widhi Arya Utama mengungkapkan Female Green Operator merupakan program pelatihan mengoperasikan alat berat. Lulusan dari program ini akan menjadi karyawan tetap sebagai operator Articulated Dump Truck (ADT). Program ini khusus menyasar warga lingkar tambang atau Ring 1 Kecamatan Pesanggaran.

PT BSIFoto: Istimewa

“Para peserta adalah perempuan-perempuan dari lingkar tambang, ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia untuk masyarakat sekitar,” ujar Widhi.

Widhi menambahkan jumlah peserta Female Green Operator tahun ini meningkat daripada angkatan pertama yang hanya tiga orang. Dari lulusan ini, total operator alat berat yang merupakan perempuan-perempuan dari warga sekitar berjumlah 12 orang.

“Operator perempuan dari angkatan pertama sangat kompeten, mereka cepat beradaptasi mengimbangi para seniornya yang semuanya laki-laki. Tidak ada beda antara operator laki-laki dan perempuan. Yang terpenting mereka teliti, rajin, dan mempunyai sikap yang baik,” terang Widhi.

Selain Female Green Operator, PT. BSI mencanangkan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang menyasar delapan pilar kehidupan masyarakat diantarnaya pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan rill atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas, dan infrastruktur.

Simak Video “27 Orang Tewas Dalam Kebakaran Tambang Emas di Peru
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)

source