Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menjaga Nemo Sepanjang 15 Hektare Laut Banyuwangi di Hari Laut Sedunia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Detik.com



Banyuwangi

Dengan panjang garis pantai mencapai 175 kilometer, Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Indonesia. Laut Banyuwangi yang kaya menjadi tumpuan hidup warga pesisir.

Salah satunya pesisir laut Bangsring. Di tahun 2014 laut Bangsring dikenal rusak dan minim hasıl laut. Dari situ, sekelompok pemuda yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Samudera Bakti berupaya mengembalikan ekosistem laut bangsring dengan memulai konservasi laut.

Dimulai dari 500 kilometer area laut yang rusak, kelompok pemuda ini mulai menanam terumbu karang dan mencoba memperbaiki ekosistem laut yang rusak parah. Hampir tidak ada ikan yang tinggal di area laut tersebut.

Ketua kelompok sadar wisata Samudera Bakti, Ikhwan Arief mengungkapkan dimulai dari setengah hektar laut di Bangsring, nelayan sekitar yang sebelumnya menolak upaya menjaga laut Banyuwangi dari kerusakan ekosistem itu pun mendapatkan bukti nyata. Penanaman terumbu karang dan pelarangan eksploitasi laut menggunakan potas atau racun ikan ternyata membuahkan hasil.

Sejumlah ikan yang tadınya telah hilang dari laut bangsring, kembali lagi. Nelayan diuntungkan dengan adanya peningkatan hasil laut dari hari ke hari. Salah satu jenis ikan yang terlihat muncul kembali adalah ikan badut atau Nemo.

“Nemo atau ikan badut yang tadinya sudah hilang di Bangsring ternyata muncul lagi, itu indikator bahwa ekosistemnya kembali sehat,” ungkap Ikhwan kepada detikJatim, Kamis (8/6/2023).

Dari hanya setengah hektar, kini tempat hidup Nemo dan binatang laut lainnya di Bangsring mencapai 15 hektare. Nemo yang biasa juga disebut ikan badut atau ikan giru ini ditemukan ada beberapa jenis di Bangsring di antaranya Amphiprion Ocellaris, Amphiprion akindynos, Amphipiron Chagosensis dan red and black anemone.

“Kalau surut luas area nya sekitar 13 hektar tapi kalau pasang ekosistem laut yang bisa menjadi lahan hidup bagi nemo dan kawan-kawannya ini mencapai 15 hektar,” terang pria yang juga menjadi inisiator obyek wisata Bangsring Underwater ini.

ikan nemoIkan Nemo atau badut (Foto: Istimewa)

Menjaga keberlangsungan ekosistem sekitar 15 hektar laut bukan hal mudah, sesekali nelayan luar kerap mencoba mengais hasil laut bangsring. Namun, 200 nelayan yang tergabung dalam pokdarwis samudera bakti melakukan upaya pelarangan dengan pendekatan budaya dan sosial.

Anggota Pokdarwis Samudera Bakti, Wildan Sukirno menjelaskan pengawasan untuk menjaga rumah tinggal bagi ratusan jenis ikan dan biota laut termasuk salah satunya adalah Nemo di bangsring dilakukan secara sinergia dengan masyarakat dan nelayan sekitar.

Penjagaan tidak hanya dilakukan di bagian permukaan, semua anggota pokdarwis ini dilatih untuk bisa menyelam bahkan dibekali dengan tes dan sertifikasi. Dengan bekal tersebut, mereka bisa menjaga ekosistem dalam laut.

“Ada pengawas di kelompok kami untuk menjaga keberlangsungan hidup ikan-ikannya, yang dulu tidak ada sekarang semakin banyak ikan beraneka ragam. Semua bisa menyelam untuk menanam terumbu dan menjaga lautnya,” ungkap Wildan.

Upaya menjaga ruang hidup bagi penghuni sekitar 15 hektere laut di kawasan Bangsring Banyuwangi ini kian meluas ke beberapa pesisir pantai lain di Banyuwangi seperti Grajakan dan Muncar. Saat ini, laut Bangsring bukan hanya menjadi rumah bagi ikan dan biota laut, tetapi juga menjadi sumber hidup bagi warga sekitar melalui wisata air Bangsring Underwater.

Simak Video “Laut Banyuwangi Mulai Sembuh: Nemo yang Hilang Kini Kembali
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)

source