sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat kinerja solid pada layanan angkutan peti kemas sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
Vice President Corporate Communications KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa volume angkutan peti kemas mencapai 4.103.731 ton, menunjukkan peran penting kereta api sebagai tulang punggung distribusi barang di Indonesia.
Kinerja ini mencerminkan keandalan moda kereta api dalam menjaga arus pasokan kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung aktivitas ekonomi di berbagai wilayah.
Baca Juga: Optimalisasi Kereta Api di Jawa Barat, Dari Penataan Stasiun hingga Penguatan Identitas Layanan KAI
Mei 2025: Volume Tertinggi Sepanjang Tahun
Dari total capaian tersebut, Mei 2025 menjadi bulan dengan volume pengiriman tertinggi, yaitu 463.916 ton.
Menurut Anne, lonjakan ini memperlihatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap keunggulan kereta api dalam mengangkut barang dalam jumlah besar.
Faktor keamanan, ketepatan waktu, serta kepastian proses distribusi menjadi alasan utama moda ini terus dipilih.
Anne menegaskan bahwa kinerja positif tersebut berkontribusi pada kelancaran ritme produksi industri.
Dengan pasokan yang terjaga, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara stabil tanpa hambatan distribusi.
Baca Juga: Rute dan Jadwal Kereta Api Jaka Lalana, Solusi Transportasi ke Cianjur
ODOL 2027: Kereta Api Semakin Strategis dalam Logistik Nasional
KAI memproyeksikan penerapan kebijakan Over Dimension Over Load (ODOL) pada 2027 akan memperkuat peran kereta api dalam rantai logistik.
Satu rangkaian kereta mampu mengangkut hingga 1.080 ton, setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton.
Efisiensi ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga menekan beban jalan raya sehingga meningkatkan aspek keselamatan perjalanan.
Manfaat jangka panjangnya mencakup terciptanya sistem logistik nasional yang lebih tertata, berkelanjutan, dan memiliki daya saing lebih kuat.
Page 2
Layanan logistik KAI saat ini terhubung dengan tiga pelabuhan strategis, yaitu Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Mas (Semarang), dan Tanjung Perak (Surabaya).
Kedekatan jalur kereta dengan simpul pelabuhan mempermudah integrasi antara angkutan kereta, truk, dan kapal laut.
Integrasi antarmoda ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan dalam mengatur rantai pasok, sementara masyarakat merasakan dampak positif berupa kelancaran distribusi barang yang lebih baik di berbagai daerah.
Baca Juga: Layanan Boarding Kereta Api Tanpa Kertas, Inovasi KAI Sambut Lonjakan Penumpang Nataru
Ke depan, KAI merencanakan pengembangan integrasi layanan secara lebih menyeluruh.
Langkah yang disiapkan mencakup optimalisasi jalur kereta eksisting, peningkatan fasilitas bongkar muat, dan pemanfaatan teknologi digital untuk mempercepat proses first mile dan last mile.
Stasiun dekat kawasan pelabuhan juga akan ditingkatkan kapasitasnya untuk menampung arus barang yang lebih besar dan memastikan perpindahan moda berjalan efisien.
Anne menegaskan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk menghadirkan sistem logistik terintegrasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, pelaku usaha, dan perekonomian nasional secara keseluruhan.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat kinerja solid pada layanan angkutan peti kemas sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
Vice President Corporate Communications KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa volume angkutan peti kemas mencapai 4.103.731 ton, menunjukkan peran penting kereta api sebagai tulang punggung distribusi barang di Indonesia.
Kinerja ini mencerminkan keandalan moda kereta api dalam menjaga arus pasokan kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung aktivitas ekonomi di berbagai wilayah.
Baca Juga: Optimalisasi Kereta Api di Jawa Barat, Dari Penataan Stasiun hingga Penguatan Identitas Layanan KAI
Mei 2025: Volume Tertinggi Sepanjang Tahun
Dari total capaian tersebut, Mei 2025 menjadi bulan dengan volume pengiriman tertinggi, yaitu 463.916 ton.
Menurut Anne, lonjakan ini memperlihatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap keunggulan kereta api dalam mengangkut barang dalam jumlah besar.
Faktor keamanan, ketepatan waktu, serta kepastian proses distribusi menjadi alasan utama moda ini terus dipilih.
Anne menegaskan bahwa kinerja positif tersebut berkontribusi pada kelancaran ritme produksi industri.
Dengan pasokan yang terjaga, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara stabil tanpa hambatan distribusi.
Baca Juga: Rute dan Jadwal Kereta Api Jaka Lalana, Solusi Transportasi ke Cianjur
ODOL 2027: Kereta Api Semakin Strategis dalam Logistik Nasional
KAI memproyeksikan penerapan kebijakan Over Dimension Over Load (ODOL) pada 2027 akan memperkuat peran kereta api dalam rantai logistik.
Satu rangkaian kereta mampu mengangkut hingga 1.080 ton, setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton.
Efisiensi ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga menekan beban jalan raya sehingga meningkatkan aspek keselamatan perjalanan.
Manfaat jangka panjangnya mencakup terciptanya sistem logistik nasional yang lebih tertata, berkelanjutan, dan memiliki daya saing lebih kuat.







