Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Minta Relokasi Dekat Pasar Sobo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mintaBANYUWANGI – Rencana pembangunan Terminal Wi sata Terpadu (TWT) membuat gelisah para pedagang Pasar Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Para pedagang di pa sar tersebut berharap mendapatkan ganti rugi. Para pedagang Pasar Sobo mengaku tidak akan pindah bila Pemkab Banyuwangi menuruti keinginan para pedagang pasar. “Kita sudah dikumpulkan dan di beri tahu bahwa pasar akan dibongkar dan dijadikan terminal,” ujar Muspan, salah satu pedagang Pasar Sobo.

Menurut Muspan, jumlah pedagang di Pasar Sobo sekitar 50 orang. Puluhan orang itu aktif berjualan setiap hari. “Kami sepakat akan pindah bila pemerintah me menuhi tiga keinginan kami,” katanya. Ketiga tuntutan itu, terang Muspan, Pemkab Banyuwangi harus mencarikan tempat lain bagi mereka. Sebab, berjualan di pasar sudah menjadi pekerjaan dan penopang kehidupan keluarganya. “Saya sudah 30 tahun berjualan di pasar ini,” terangnya.

Tuntutan kedua, jelas Muspan, lahan sebagai tempat re lokasi mereka tidak jauh dari Pasar Sobo. Tempat re lokasi, jelas dia, dianggap sangat penting karena ber hubungan dengan pelanggan. “Mencari pelanggan sangat sulit. Kalau tempat relokasinya jauh, pelanggan akan lari,” dalih pedagang asal Kelurahan Pakis, Banyuwangi, itu. Tuntutan ketiga, Muspan menyampaikan bahwa puluhan pedagang yang akan digusur itu minta ganti rugi. Alasannya, bila tempat jualannya pindah, maka para pedagang akan kehilangan mata pencarian.

“Kita ingin ganti untung, bukan ganti rugi,” ujarnya. Istri Muspan, Murti menyebut, selama ini pedagang membayar retribusi dan uang sewa Pasar Sobo. “Dulu Pasar Sobo ini sa ngat sepi. Warga tidak ada yang mau menempati. Sekarang ramai kok malah akan digusur,” sesalnya. Murti menyebut, bila Pasar Sobo benar-benar digusur, yang perlu diperhatikan ada lah para pemilik toko di tepi Jalan S. Parman. Guna menempati toko itu, mereka harus membeli dengan harga ratusan juta rupiah. “Itu hanya untuk hak pakai, bukan hak milik,” se butnya. (radar)