sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 11.670 barang tertinggal sepanjang Januari hingga Oktober 2025, dengan nilai estimasi mencapai Rp12,88 miliar.
Dari jumlah tersebut, 3.819 di antaranya merupakan barang berharga seperti telepon genggam, laptop, dan perhiasan.
Angka ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat sekaligus pentingnya kewaspadaan terhadap barang bawaan, khususnya menjelang masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Baca Juga: Cara Mudah ke Sukabumi Naik KRL dan Kereta Api Pangrango: Rute, Tarif, dan Jadwal Terbaru
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa perusahaan terus memperkuat aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan kepada pelanggan.
Salah satu upayanya adalah pengoptimalan layanan Lost and Found sebagai sarana membantu pelanggan menemukan barang yang tertinggal di stasiun maupun di dalam kereta.
“KAI meningkatkan pelayanan aman dan terpercaya melalui layanan Lost and Found. Layanan ini membantu pelanggan menemukan barang yang tertinggal di stasiun maupun di kereta api,” ujar Anne.
Baca Juga: Antusiasme Rombongan Naik, Promo Kereta Cepat Whoosh Beri Dampak Positif pada Penjualan Tiket
Pelanggan yang merasa kehilangan barang dapat menyampaikan laporan melalui berbagai kanal, yaitu kondektur di dalam kereta, petugas pengamanan (Polsuska), dan KAI melalui Contact Center 121.
Setelah laporan diterima, petugas akan melakukan penelusuran.
Jika barang ditemukan dalam waktu singkat, pengembalian dilakukan langsung kepada pemilik.
Baca Juga: Perkembangan Kasus DJKA, KPK Analisis Pengaturan Pemenang Tender Proyek Kereta Api
Untuk proses yang membutuhkan waktu lebih lama, pelanggan akan menerima pembaruan informasi secara berkala.
Saat mengambil barang, pelanggan wajib menunjukkan identitas diri sebagai verifikasi kepemilikan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 11.670 barang tertinggal sepanjang Januari hingga Oktober 2025, dengan nilai estimasi mencapai Rp12,88 miliar.
Dari jumlah tersebut, 3.819 di antaranya merupakan barang berharga seperti telepon genggam, laptop, dan perhiasan.
Angka ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat sekaligus pentingnya kewaspadaan terhadap barang bawaan, khususnya menjelang masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Baca Juga: Cara Mudah ke Sukabumi Naik KRL dan Kereta Api Pangrango: Rute, Tarif, dan Jadwal Terbaru
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa perusahaan terus memperkuat aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan kepada pelanggan.
Salah satu upayanya adalah pengoptimalan layanan Lost and Found sebagai sarana membantu pelanggan menemukan barang yang tertinggal di stasiun maupun di dalam kereta.
“KAI meningkatkan pelayanan aman dan terpercaya melalui layanan Lost and Found. Layanan ini membantu pelanggan menemukan barang yang tertinggal di stasiun maupun di kereta api,” ujar Anne.
Baca Juga: Antusiasme Rombongan Naik, Promo Kereta Cepat Whoosh Beri Dampak Positif pada Penjualan Tiket
Pelanggan yang merasa kehilangan barang dapat menyampaikan laporan melalui berbagai kanal, yaitu kondektur di dalam kereta, petugas pengamanan (Polsuska), dan KAI melalui Contact Center 121.
Setelah laporan diterima, petugas akan melakukan penelusuran.
Jika barang ditemukan dalam waktu singkat, pengembalian dilakukan langsung kepada pemilik.
Baca Juga: Perkembangan Kasus DJKA, KPK Analisis Pengaturan Pemenang Tender Proyek Kereta Api
Untuk proses yang membutuhkan waktu lebih lama, pelanggan akan menerima pembaruan informasi secara berkala.
Saat mengambil barang, pelanggan wajib menunjukkan identitas diri sebagai verifikasi kepemilikan.








