Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mohon Diangkat PNS, Ribuan Honorer Istighotsah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ribuan pegawai honorer kategori 2 (K2) menggelar istighotsah akbar di aula kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin (23/2). Istighotsah dan doa bersama itu dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar  seluruh honorer K2 se-Banyuwangi segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Para honorer K2 asal seantero kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu datang berbondong-bondong ke kampus Uniba di Kertosari mulai pukul 06.30. Sekitar pukul 09.30 istighotsah dimulai. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sekitar dua ribu orang yang didominasi guru honorer itu tampak khusyuk membaca ayat-ayat suci dan memohon kepada Allah. Bahkan, beberapa di antaranya menitikkan air mata.

Koordinator aksi, Imam Rusdi, mengatakan istighotsah tersebut merupakan salah satu upaya agar seluruh honorer di Banyuwangi segara diangkat menjadi PNS. “Kami berjuang dengan  cara santun dan bermunajat kepada Allah SWT,” ujar honorer  SDN 1 Macan Putih, Kecamatan  Kabat, tersebut.

Dikatakan, setelah rekrutmen calon pegawai negeri sipil  (CPNS) beberapa waktu lalu, saat ini di Bumi Blambangan masih tersisa sekitar 1.900 honorer. “Maka dari itu, kami berdoa agar semua K2 secepatnya diangkat menjadi PNS,” kata dia.

Guru honorer K2 lain, Arif  Kurniawan, mengaku dirinya  sudah mengabdi sebagai guru  honorer di SDN 3 Bomo, Kecamatan Blimbingsari, sejak 12 tahun lalu. “Tetapi, sampai saat  ini belum ada kejelasan kapan kami diangkat sebagai PNS,” tuturnya.

Dikatakan, selain memohon  kepada Allah, istighotsah kemarin juga dilakukan sebagai bentuk support kepada 35 honorer K2 asal Banyuwangi yang  berangkat ke Jakarta. Sebanyak 35 honorer asal Bumi Blambangan itu bergabung dengan para honorer seluruh tanah air yang menggelar demonstrasi di kantor Komisi Aparatur Sipil Negara  (KASN) untuk menuntut agar para  honorer K2 segara diangkat menjadi CPNS.

Sementara itu, anggota DPRD Banyuwangi, Muhammad Ali Mahrus, yang hadir dalam istighotsah tersebut mengatakan  dirinya menyambut baik langkah  para honorer tersebut. “Ini  kegiatan yang baik dan efektif. Di saat para honorer K2 se-Indonesia berbondong-bondong  ke Jakarta, Banyuwangi hanya mengutus 35 anggota. Sisanya mendoakan perjuangan teman-temannya. Kami sangat mengapresiasi,” cetus politikus muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  tersebut.

Hal senada juga dikatakan Ketua PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno. Menurut Teguh, saat ini  ada dua hal yang dituntut PGRI.  Pertama, mendesak pemerintah membuat payung hukum bagi pengangkatan honorer K2 menjadi PNS. Kedua, mendorong  seluruh kepala daerah mengangkat guru honorer K2 menjadi pegawai daerah dengan gaji layak dan masuk APBD.

Pemerintah pusat harus memiliki aturan yang jelas terkait penetapan K2 menjadi PNS. Pasalnya, selama ini  belum ada aturan yang jelas terkait penetapan K2 menjadi  calon pegawai negeri sipil (CPNS).  “Tapi sekali lagi perjuangan PGRI  tidak bisa berjalan baik bila honorer K2 tidak kompak lagi, tercerai-berai. Saya hanya minta  satukan visi-misi honorer K2,” katanya. (radar)