Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mrs X Langsung Dikuburkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SETELAH mendapat pemeriksaan di kamar mayat RSUD Genteng, mayat nenek tanpa identitas atau Mrs X yang ditemukan meninggal di pekarangan rumah Jumono, 65, di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tegalsari pada Sabtu (4/3), langsung dikubur di tempat pemakaman umum (TPU) Desa/Kecamatan Tegalsari, sekitar pukul 17.00

Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudy mengatakan hingga Sabtu sore tidak ada warga yang mengaku sebagai keluarga nenek yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut. “Belum ada yang mengakui keluarganya, akhirnya dimakamkan.” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Menurut Kapolsek, pemakaman mayat Mrs X itu harus segera dilakukan lantaran mesin pendingin di RSUD Genteng sedang ada masalah. Bila tidak segera dikubur, dikhawatirkan mayat akan membusuk. “Kalau sudah tiga hari akan mengeluarkan bau,” tuturnya.

Meski dikubur tanpa diketahui identitas, Kapolsek menyampaikan akan berusaha mencari keluarga korban. Untuk melacak nenek yang diperkirakan berumur 70 tahunan itu, pihaknya dibantu para relawan. “Kami sudah menyebar informasi temuan mayat nenek tersebut. Siapa tahu ada warga yang kenal atau bahkan saudaranya sendiri,” jelas Nur Kholis 52, relawan Rumah Koin Dhuafa yang ikut mengubur jenazah nenek tersebut.

Sayangnya, sopir ambulans yang mengantar jenazah nenek ke RSUD Genteng itu, gagal mendapat informasi tentang keluarga perempuan tua malang itu. “Sejak awal ditemukan sampai sore tidak ada informasi sama sekali. Makanya, kami sepakat untuk segera mengubur mayatnya di TPU sekitar lokasi ditemukan,” katanya.(sas/abi)

 

SETELAH mendapat pemeriksaan di kamar mayat RSUD Genteng, mayat nenek tanpa identitas atau Mrs X yang ditemukan meninggal di pekarangan rumah Jumono, 65, di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tegalsari pada Sabtu (4/3), langsung dikubur di tempat pemakaman umum (TPU) Desa/Kecamatan Tegalsari, sekitar pukul 17.00

Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudy mengatakan hingga Sabtu sore tidak ada warga yang mengaku sebagai keluarga nenek yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut. “Belum ada yang mengakui keluarganya, akhirnya dimakamkan.” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Menurut Kapolsek, pemakaman mayat Mrs X itu harus segera dilakukan lantaran mesin pendingin di RSUD Genteng sedang ada masalah. Bila tidak segera dikubur, dikhawatirkan mayat akan membusuk. “Kalau sudah tiga hari akan mengeluarkan bau,” tuturnya.

Meski dikubur tanpa diketahui identitas, Kapolsek menyampaikan akan berusaha mencari keluarga korban. Untuk melacak nenek yang diperkirakan berumur 70 tahunan itu, pihaknya dibantu para relawan. “Kami sudah menyebar informasi temuan mayat nenek tersebut. Siapa tahu ada warga yang kenal atau bahkan saudaranya sendiri,” jelas Nur Kholis 52, relawan Rumah Koin Dhuafa yang ikut mengubur jenazah nenek tersebut.

Sayangnya, sopir ambulans yang mengantar jenazah nenek ke RSUD Genteng itu, gagal mendapat informasi tentang keluarga perempuan tua malang itu. “Sejak awal ditemukan sampai sore tidak ada informasi sama sekali. Makanya, kami sepakat untuk segera mengubur mayatnya di TPU sekitar lokasi ditemukan,” katanya.(sas/abi)

 

source