RadarBanyuwangi.id – Cerita rakyat mendasari penamaan Desa Bubuk di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Kisah hama yang halus sehalus tepung (bubuk), menjadi pengingat sekaligus tidak melupakan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Desa Bubuk memiliki luas wilayah lebih kurang 12,9 km persegi. Berada di Kecamatan Rogojampi, desa ini terbagi dalam tiga dusun dan satu dukuh yakni Dusun Bubuk Krajan, Dusun Banje, Dusun Warengan, dan Dukuh Sukosari atau Gelundengan.
Baca Juga: Cerita Rakyat: Sungai Kalibaru di Desa Pesanggaran Banyuwangi Saat Bulan Purnama Muncul Buaya Putih
Desa Bubuk sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Desa Bubuk menjadi wilayah perbatasan antara Kecamatan Rogojampi dengan Kecamatan Singojuruh.
Sebuah sungai membelah desa yang membatasi antara Dusun Bubuk Krajan dengan Dusun Warengan dan Banje.
Beberapa gumuk (gunung batu) juga tersebar di desa Bubuk. Salah satu yang terkenal adalah Gumuk Kopek yang berada di perbatasan antara Dusun Bubuk Krajan dengan Dusun Warengan.
Dalam perjalanan ceritanya, Desa Bubuk dahulunya merupakan desa di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Baca Juga: Lahir dari Cerita Rakyat sebagai Sumber Inspirasinya, Boneka Labubu Muncul Tahun 2015: Berikut Ini Sosok Kreatornya
Dikisahkan, seluruh warga desa sangat makmur dengan sawah-sawah yang subur.
Desa mengalami panen raya dengan hasil pertaniannya yang melimpah ruah. Masyarakat desa rupanya melupakan anugerah yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.
Tak ayal, hama penyakit kemudian menyerang tanaman pertanian milik warga.
Hama tersebut berbentuk bubuk halus seperti tepung, yang seketika saja membuat padi-padi yang siap panen terserang dan menjadi rusak.
Baca Juga: Asal Usul Nama Kaligung Banyuwangi Ternyata Bermula dari Sumber Air yang Deras
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Cerita rakyat mendasari penamaan Desa Bubuk di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Kisah hama yang halus sehalus tepung (bubuk), menjadi pengingat sekaligus tidak melupakan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Desa Bubuk memiliki luas wilayah lebih kurang 12,9 km persegi. Berada di Kecamatan Rogojampi, desa ini terbagi dalam tiga dusun dan satu dukuh yakni Dusun Bubuk Krajan, Dusun Banje, Dusun Warengan, dan Dukuh Sukosari atau Gelundengan.
Baca Juga: Cerita Rakyat: Sungai Kalibaru di Desa Pesanggaran Banyuwangi Saat Bulan Purnama Muncul Buaya Putih
Desa Bubuk sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Desa Bubuk menjadi wilayah perbatasan antara Kecamatan Rogojampi dengan Kecamatan Singojuruh.
Sebuah sungai membelah desa yang membatasi antara Dusun Bubuk Krajan dengan Dusun Warengan dan Banje.
Beberapa gumuk (gunung batu) juga tersebar di desa Bubuk. Salah satu yang terkenal adalah Gumuk Kopek yang berada di perbatasan antara Dusun Bubuk Krajan dengan Dusun Warengan.
Dalam perjalanan ceritanya, Desa Bubuk dahulunya merupakan desa di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Baca Juga: Lahir dari Cerita Rakyat sebagai Sumber Inspirasinya, Boneka Labubu Muncul Tahun 2015: Berikut Ini Sosok Kreatornya
Dikisahkan, seluruh warga desa sangat makmur dengan sawah-sawah yang subur.
Desa mengalami panen raya dengan hasil pertaniannya yang melimpah ruah. Masyarakat desa rupanya melupakan anugerah yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.
Tak ayal, hama penyakit kemudian menyerang tanaman pertanian milik warga.
Hama tersebut berbentuk bubuk halus seperti tepung, yang seketika saja membuat padi-padi yang siap panen terserang dan menjadi rusak.
Baca Juga: Asal Usul Nama Kaligung Banyuwangi Ternyata Bermula dari Sumber Air yang Deras
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.