Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Omzet Bank Sampah Meningkat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

omsetPer Bulan Terima 12 Ton Sampah

BANYUWANGI – Keberhasilan Banyuwangi meraih piala Adipura tak lepas dari partisipasi masyarakat di bidang kebersihan dan keindahan. Selain itu, berbagai inovasi yang diterapkan Pemkab Banyuwangi, seperti adanya bank sampah, pengolahan sampah, dan perubahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) turut membantu meraih piala bergengsi dalam hal kebersihan tersebut. Faktor lain adalah meningkatnya perilaku masyarakat yang peduli akan sampah.

Selain itu bersihnya beberapa titik pantau, seperti sungai dan pasar juga menjadi salah satu faktor keberhasilan Banyuwangi dalam meraih Adipura sebagai lambang supremasi kota bersih dan sehat. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi Drs. H. Arief Setiawan menjelaskan, khusus untuk bank sampah pihaknya akan terus berupaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah menjadi rupiah melalui bank sampah yang beralamat di Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi.

“Target kami saat ini memang belum kuantitas sampah yang berhasil disisihkan, namun kesadaran masyarakat yang secara bertahap mau dan mampu memilah dan mengelola sampah menjadi rupiah atau produk daur ulang yang bermanfaat,” papar Arief. Sementara itu, Manajer Bank Sampah Sugiyono mengatakan, bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah.

Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah menjalin kerja sama. Apabila Anda mengikuti program tabungan, harus membawa buku tabungan. Hal ini untuk memudahkan penyetoran yang akan diakumulasikan dengan saldo Anda ke dalam buku tabungan. “Saat ini, ratarata per bulan menerima 12 ton sampah yang telah dipilah.

Untuk omzet grafi knya mulai naik. Bulan April lalu Rp 15 juta, Mei Rp 17 juta. Mudah-mudahan dengan keberadaan bank sampah ini dapat membantu ekonomi para dasawisma,” ungkap Arief. Tindakan nyata mengelola sampah dengan benar dapat dilakukan mulai dari paling sederhana yaitu mengubah sampah menjadi kompos dan menjual sampah keringnya ke bank sampah. Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. ”Lebih dari itu sebagai strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah,’’ tandas Arief. (radar)