BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya telah memasuki hari ketujuh. Merujuk pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, operasi SAR dapat dihentikan jika tidak membuahkan hasil.
Namun, Basarnas memutuskan untuk melanjutkan pencarian dan pertolongan untuk korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).
“Kami akan memperpanjang operasi selanjutnya, mengingat masih adanya korban yang masih perlu kita evakuasi,” kata Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: 2 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi, Tak Masuk Manifes
Eko mengatakan, keputusan tersebut atas dasar pertimbangan kemanusiaan serta atas arah search coordinator, serta hasil evaluasi yang dilakukan bersama pihak-pihak pendukung.
Kepada masyarakat, Eko meminta doa dan dukungan agar pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya dapat membuahkan hasil yang maksimal.
Baca juga: KNKT: Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya karena Pintu Mesin Terbuka, Air Laut pun Masuk
Sementara itu, hingga hari ketujuh pencarian, total korban yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan adalah sebanyak 40 orang.
“Korban ke-39 dan korban ke-40 telah teridentifikasi atas nama Muhammad Aris Setiawan (23) warga Kabupaten Blitar, dan Ridho Anggoro (29) warga Kecamatan Kabat, Banyuwangi,” urainya.
Namun, dua nama tersebut merupakan nama yang tak terdata dalam manifes. Hal ini menambah daftar kekacauan data manifes yang terjadi di KMP Tunu Jaya. Sebelumnya, sesuai manifes, tertulis kapal itu membawa 65 orang dengan rincian 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
