Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pakar Internasional Berbagi Ilmu Pendidikan Kepada Kasek se-Banyuwangi

Foto: banyuwangikab
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Pakar pendidikan internasional, Sayed Hyder berkunjung ke Banyuwangi. Pria kelahiran India yang telah berkeliling di 12 negara itu, berbagi tentang “sekolah inspirasi” kepada para kepala sekolah (Kasek) SD dan SMP se-Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (6/7/2019).

Dikatakan Hyder, perkembangan revolusi industri 4.0 yang sarat dengan komputerisasi dewasa ini dinilai berimplikasi terhadap dunia pendidikan.

“Jika tidak ikut berbenah, maka outoput yang dihasilkan lembaga pendidikan tidak akan bisa beradaptasi terhadap dunia industri yang sedang berkembang,” ungkap Hyder seperti dilansir dari banyuwangikab.

Dia mengaku, saat ini, sudah ada 100 ribu pekerjaan yang telah tergantikan dengan komputer. Jika dunia pendidikan tidak beradaptasi, maka outputnya akan sulit terserap dalam dunia industry.

“Dunia pendidikan terbelah dalam dua madzhab. Ada yang menekankan pada pengelolaan informasi dan ada yang mengutamakan pada bakat minat (effort) para peserta didik,” papar Hyder.

“Untuk yang menekankan informasi, akan dilibas oleh sistem kerja yang terkomputerisasi. Sedangkan yang kedua akan sulit tergantikan oleh komputer canggih apapun,” ujarnya.

Untuk itu, imbuh Hyder, pendidikan jangan hanya menekankan pada hafalan-hafalan. Namun, harus bisa memindai bakat dan minat peserta didik.

“Dengan pola pendidikan kedua ini, akan melahirkan kemampuan kreasi, cinta kasih, dan intuisi. Tiga hal ini sampai sekarang, tidak bisa tergantikan oleh computer,” tuturnya.

Hyder juga memaparkan kajian neouroplasticity untuk meningkatkan effort para peserta didik. Dalam kajian tersebut, setiap manusia memiliki potensi kecerdasan yang setara. Tinggal mengoptimalkan neuron (saraf) yang ada pada setiap otak manusia.

“Yang mana setiap manusia dianugerahi neuron sejumlah 80 – 100 milyar. Untuk bisa mengoptimalkan neuron itu harus sering dilatih dengan memperbanyak belajar langsung pada sumber-sumber primer,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tersebut, mengharapkan pendidikan yang bisa beradaptasi terhadap revolusi industri 4.0.

“Kemajuan industri saat ini, harus direspon oleh dunia pendidikan. Jika tidak disiapkan maka akan ketinggalan,” kata Bupati Anas.

“Diharapkan para kepala sekolah yang hadir untuk bisa menerapkan di instansi pendidikannya masing masing, apa yang didapat dari sharing seasion dengan Sayed Hyder,” pungkas Bupati Anas.