Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pantai Cemara Suplai 32 Sarang Telur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pantai-cemaraBANYUWANGI – Seratus ekor tukik (anak penyu) dilepas di Pantai Cemara Udang, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, sore kemarin (16/7). Tukik yang dilepas tersebut berasal dari telur penyu yang ditemukan di pantai tersebut. Penasihat Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Ir. Kuswaya mengakui, Pantai Cemara Udang merupakan salah satu kawasan pemasok telur penyu. Pada musim bertelur tahun ini terdapat sedikitnya 32 sarang telur penyu di pantai tersebut.

‘’Sementara telur penyu dari Pantai Cemara ini ditetaskan di sarang semi alami di Pantai Boom. Setelah menetas, tukiknya kita lepas kembali ke laut, termasuk yang sedang kita lepas sore ini,” jelas Kuswaya. Pelepasan seratus tukik itu diikuti keluarga besar Dinas Kelautandan Perikanan Banyuwangi serta beberapa satuan kerja perangkat daerah yang diundang. Tidak ketinggalan, Kepala Kelurahan Pakis, Joko Handoko, Plt Kepala Dinas Pariwisata M. Yanuarto Bramuda, Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi, Kepala BPM Pemdes Peni Handayani, hadir dalam kegiatan tersebut. 

Pelepasan penyu itu juga diikuti sekelompok mahasiswa Untag Banyuwangi dan Universitas Udayana, Bali. Sebelum pelepasan tukik dilakukan, Kadisperiklut Banyuwangi Pudjo Hartanto menjelaskan betapa pentingnya menjaga ekosistem Pantai Cemara Udang. Menjaga populasi penyu sangat penting dalam menjaga populasi ikan lemuru. Pudjo menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir jumlah tangkapan lemuru di Selat Bali menurun dari 80 persen menjadi 20 persen.

Salah satu penyebabnya, buruknya kualitas air laut di Selat Bali. Populasi ubur-ubur yang meningkat di kawasan ini menjadi salah satu penyebab kualitas air laut itu. “Nah, penyu dikenal sebagai predator alami ubur-ubur,” ujarnya. Oleh karena itu, Pudjo mengajak masyarakat ikut menjaga Pantai Cemara Udang. Apalagi, selama ini Pantai Cemara Udang juga menjadi jujugan penyu bertelur. Bahkan, jumlahnya cukup banyak, yakni 32 sarang. 

Kemudian, acara dilanjutkan pemberian santunan kepada anak yatim di lingkungan sekitar. Muhyi, salah satu relawan yang menjaga telur penyu di Pantai Cemara Udang mengatakan, dia dan beberapa temannya akan menjaga telur penyu di kawasan tersebut. Saat ini di wilayah Pantai Cemara Udang ada 20 relawan yang menjaga telur penyu. Relawan itu juga ikut melakukan reboisasi pohon cemara udang.

Dahulu sebelum ada pohon cemara, menurutnya, hanya ada 10 sampai 15 sarang telur penyu setiap musim telur. Namun, setelah ada pohon cemara, jumlah sarang bertambah banyak. “Sekarang jumlahnya sekitar 32 sarang. Kita juga menjaga sarang dari warga yang belum mengetahui. Dulu telurnya sering dijual warga ke pasar, tapi sekarang tidak,” jelas Muhyi. Sementara itu, Kepala Kelurahan Pakis, Joko Handoko, berharap nanti BSTF dan warga sekitar dapat menetaskan penyu di Pantai Cemara Udang. Dia yakin Pantai Cemara Udang sangat aman. (radar)