Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Paralayang Gunung Menyan Kalibaru mulai Menggeliat, Long Weekend Jadi Lokasi Favorit Ngecamp

paralayang-gunung-menyan-kalibaru-mulai-menggeliat,-long-weekend-jadi-lokasi-favorit-ngecamp
Paralayang Gunung Menyan Kalibaru mulai Menggeliat, Long Weekend Jadi Lokasi Favorit Ngecamp

RadarBanyuwangi.id – Wisata paralayang di Gunung Menyan, petak 33 D, RPH Malangsari, BKPH Genteng, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, kini mulai menggeliat.

Peminat olahraga ekstrim yang diresmikan pada Januari 2022 ini mulai bermunculan, Jumat (24/1).

Dalam sebulan, rata-rata ada satu atau dua orang wisatawan yang terbang menggunakan parasut. Mereka didampingi ahli alias tandem dari venue tersebut.

Baca Juga: Bupati Ipuk Kesengsem View Gunung Menyan, Atlet Paralayang Nasional Merasa Berada di Australia

“Sudah mulai ada, satu atau dua orang yang tandem dalam sebulan,” kata pengurus Basecamp Gunung Menyan, Satmoko, 47.

Pria yang biasa disapa Koko itu menyampaikan, jumlah itu naik dibandingkan awal-awal pembukaan salah satu potensi wisata yang apik di Banyuwangi ini.

“Dulu, karena belum banyak yang tahu, sebulan belum mesti ada yang naik, beda dengan sekarang,” terangnya.

Menurut Koko, peminat tandem harus melakukan reservasi terlebih dahulu kepada pengurus. Dalam satu kali naik, biaya yang perlu dikeluarkan sebesar Rp 500 ribu.

Baca Juga: Spot Paralayang Terbaru di Kawasan Ketapang, Viewnya Tak Kalah dengan Gunung Menyan Kalibaru

“Satu orang biayanya Rp 500 ribu, itu waktu terbangnya 10 sampai 15 menit,” katanya.
Venue paralayang yang dibuka atas kerjasama Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, dan jajaran TNI AU dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, ini jadi satu-satunya lokasi latihan atlet paralayang di Banyuwangi.

“Seminggu dua kali ada yang latihan, kalau tidak ada event, tiap Sabtu dan Minggu ada yang berlatih,” ungkapnya.

Menyambut long weekend kali ini, Koko menyebut tidak ada persiapan khusus. Pada libur panjang ini, pihaknya hanya berjaga-jaga apabila tiba-tiba turun hujan.

Baca Juga: Berikut Perbedaan Paralayang dan Paramotor, Kedua Olahraga Dirgantara Ini Ternyata Sudah Ada di Banyuwangi

“Mungkin perbaikan akses. Karena sejauh ini terbilang masih sulit, hanya itu yang dipikirkan,” katanya.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Wisata paralayang di Gunung Menyan, petak 33 D, RPH Malangsari, BKPH Genteng, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, kini mulai menggeliat.

Peminat olahraga ekstrim yang diresmikan pada Januari 2022 ini mulai bermunculan, Jumat (24/1).

Dalam sebulan, rata-rata ada satu atau dua orang wisatawan yang terbang menggunakan parasut. Mereka didampingi ahli alias tandem dari venue tersebut.

Baca Juga: Bupati Ipuk Kesengsem View Gunung Menyan, Atlet Paralayang Nasional Merasa Berada di Australia

“Sudah mulai ada, satu atau dua orang yang tandem dalam sebulan,” kata pengurus Basecamp Gunung Menyan, Satmoko, 47.

Pria yang biasa disapa Koko itu menyampaikan, jumlah itu naik dibandingkan awal-awal pembukaan salah satu potensi wisata yang apik di Banyuwangi ini.

“Dulu, karena belum banyak yang tahu, sebulan belum mesti ada yang naik, beda dengan sekarang,” terangnya.

Menurut Koko, peminat tandem harus melakukan reservasi terlebih dahulu kepada pengurus. Dalam satu kali naik, biaya yang perlu dikeluarkan sebesar Rp 500 ribu.

Baca Juga: Spot Paralayang Terbaru di Kawasan Ketapang, Viewnya Tak Kalah dengan Gunung Menyan Kalibaru

“Satu orang biayanya Rp 500 ribu, itu waktu terbangnya 10 sampai 15 menit,” katanya.
Venue paralayang yang dibuka atas kerjasama Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, dan jajaran TNI AU dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, ini jadi satu-satunya lokasi latihan atlet paralayang di Banyuwangi.

“Seminggu dua kali ada yang latihan, kalau tidak ada event, tiap Sabtu dan Minggu ada yang berlatih,” ungkapnya.

Menyambut long weekend kali ini, Koko menyebut tidak ada persiapan khusus. Pada libur panjang ini, pihaknya hanya berjaga-jaga apabila tiba-tiba turun hujan.

Baca Juga: Berikut Perbedaan Paralayang dan Paramotor, Kedua Olahraga Dirgantara Ini Ternyata Sudah Ada di Banyuwangi

“Mungkin perbaikan akses. Karena sejauh ini terbilang masih sulit, hanya itu yang dipikirkan,” katanya.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.