Banyuwangi, Jurnalnews.com – Dua pekan menjelang bulan Ramadhan, Pasar Bajulmati di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, tampak sepi pengunjung. Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana pasar biasanya mulai ramai sejak sebulan sebelum Ramadhan.
Nur Efendi alias Afen (47), salah satu pedagang yang menjual sandal, sepatu, dan tas, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh kegagalan panen yang dialami para petani.
“Iya, pasar masih sepi, mungkin karena banyak petani gagal panen. Saya sempat keliling, banyak petani bawang merah rugi, petani padi tanamannya dimakan wereng, ditambah petani cabai yang mengeluh karena tanamannya rusak akibat musim hujan,” jelas Afen saat ditemui di tokonya di depan pasar.
Hal senada disampaikan Romi Yunus (46), pedagang kopiah di depan pasar. Ia mengakui kondisi pasar yang lesu membuat para pedagang kesulitan untuk putar modal.
“Ekonomi sedang lemah, jadi pasar sepi. Kita hanya bisa bertahan. Saya berharap bulan Ramadhan nanti pasar bisa ramai, karena ini momen penting bagi kami yang menjual perlengkapan ibadah seperti songkok, Al-Qur’an, tasbih, topi, tas, dan dompet,” ujarnya penuh harap.
Romi memprediksi, sepinya pasar juga disebabkan daya beli masyarakat yang menurun serta waktu panen yang belum tiba. Ia memperkirakan, panen raya padi dan jagung baru akan berlangsung setelah Idulfitri.
Sementara itu, Supiyanto (50), juru parkir di depan Pasar Bajulmati, juga merasakan dampak dari sepinya pasar. Menurutnya, kondisi ini bisa terlihat jelas dari jumlah kendaraan yang parkir.
“Biasanya menjelang Ramadhan sudah ramai pengunjung. Tapi sekarang, bahkan sales yang datang pun tidak menentu,” keluhnya pasrah.
Pasar Bajulmati sendiri dikenal sebagai ikon Desa Bajulmati yang menjadi pusat perdagangan masyarakat Kecamatan Wongsorejo. Selain menjadi tujuan belanja masyarakat setempat, pasar ini juga kerap didatangi pedagang dari luar kota. Meski demikian, kondisi sepi yang terjadi saat ini menjadi tantangan bagi para pedagang untuk tetap bertahan. (Venus Hadi)