SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Wana Wisata Rowo Bayu yang berlokasi di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, sempat popular pada era 1990-an.
Saat ini, tempat wisata yang menyuguhkan kolam alami dan pemandangan pegunungan itu sepi pengunjung. Saat liburan tahun baru, tempat wisata ini juga sepi.
Sampai sepekan memasuki tahun baru 2024, tempat wisata yang ada situs petilasan Raja Blambangan Prabu Tawang Alun itu, ternyata juga sangat sepi.
“Rowo Bayu sekarang sepi, kurang popular di masyarakat awam,” cetus juru kunci Rowo Bayu, Saji.
Menurut Saji, saat ini wisata Rowo Bayu banyak didatangi oleh warga yang sedang melakukan perjalanan religi. Mereka itu, biasanya datang pada malam hari.
“Pengunjung yang banyak ke sini para ahli spiritual atau umat Hindu yang ingin sembahyang di pura atau petilasan,” ungkapnya kamis (4/1).
Selama libur Natal dan tahun baru (Nataru), Saji menyebut jumlah kunjungan harian bisa dihitung jari. Bahkan, masih kalah jauh dibandingkan di destinasi wisata lain di Banyuwangi.
“Paling banyak mungkin sekitar sepuluh orang sehari,” katanya.
Baca Juga: Pemotor Disambar Kereta Api Sritanjung, Korban Terlempar 2 Meter dan Selamat dengan Luka Patah Kaki
Usai libur tahun baru, jelas dia, destinasi wisata yang terdapat petilasan Prabu Tawang Alun itu juga tidak terlihat ada aktivitas pengunjung.
“Hari ini (kemarin) tidak ada pengunjung, mungkin karena liburnya sudah habis,” ujarnya.
Saji menyebut, di wisata Rowo Bayu ini sempat banyak dikunjungi wisatawan saat ramai ada film KKN di Desa Penari. Saat itu, pengunjung yang datang mencapai puluhan orang per harinya.
“Pengunjung yang datang banyak sekali, bila biasanya pengunjung 90 orang per bulan, saat ada film KKN di Desa Penari pengunjung naik dua kali lipatnya,” ungkapnya.
Ditanya soal sejarah, Saji membeberkan Rowo Bayu itu salah satu peninggalan Kerajaan Blambangan yang berada di tepi telaga dalam hutan. “Konon Prabu Tawang Alun pernah bertapa di tepi telaga ini,” terangnya.
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng
Page 2
Page 3
SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Wana Wisata Rowo Bayu yang berlokasi di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, sempat popular pada era 1990-an.
Saat ini, tempat wisata yang menyuguhkan kolam alami dan pemandangan pegunungan itu sepi pengunjung. Saat liburan tahun baru, tempat wisata ini juga sepi.
Sampai sepekan memasuki tahun baru 2024, tempat wisata yang ada situs petilasan Raja Blambangan Prabu Tawang Alun itu, ternyata juga sangat sepi.
“Rowo Bayu sekarang sepi, kurang popular di masyarakat awam,” cetus juru kunci Rowo Bayu, Saji.
Menurut Saji, saat ini wisata Rowo Bayu banyak didatangi oleh warga yang sedang melakukan perjalanan religi. Mereka itu, biasanya datang pada malam hari.
“Pengunjung yang banyak ke sini para ahli spiritual atau umat Hindu yang ingin sembahyang di pura atau petilasan,” ungkapnya kamis (4/1).
Selama libur Natal dan tahun baru (Nataru), Saji menyebut jumlah kunjungan harian bisa dihitung jari. Bahkan, masih kalah jauh dibandingkan di destinasi wisata lain di Banyuwangi.
“Paling banyak mungkin sekitar sepuluh orang sehari,” katanya.
Baca Juga: Pemotor Disambar Kereta Api Sritanjung, Korban Terlempar 2 Meter dan Selamat dengan Luka Patah Kaki
Usai libur tahun baru, jelas dia, destinasi wisata yang terdapat petilasan Prabu Tawang Alun itu juga tidak terlihat ada aktivitas pengunjung.
“Hari ini (kemarin) tidak ada pengunjung, mungkin karena liburnya sudah habis,” ujarnya.
Saji menyebut, di wisata Rowo Bayu ini sempat banyak dikunjungi wisatawan saat ramai ada film KKN di Desa Penari. Saat itu, pengunjung yang datang mencapai puluhan orang per harinya.
“Pengunjung yang datang banyak sekali, bila biasanya pengunjung 90 orang per bulan, saat ada film KKN di Desa Penari pengunjung naik dua kali lipatnya,” ungkapnya.
Ditanya soal sejarah, Saji membeberkan Rowo Bayu itu salah satu peninggalan Kerajaan Blambangan yang berada di tepi telaga dalam hutan. “Konon Prabu Tawang Alun pernah bertapa di tepi telaga ini,” terangnya.
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng