ngopibareng.id
Para pelaku wisata di lereng Gunung Ijen membentuk sebuah ekosistem pariwisata terpadu. Inisiatif ini digagas untuk meningkatkan durasi menginap (length of stay) wisatawan, kecenderungan turis yang hanya fokus ke Kawah Ijen (Ijen minded), serta memperkuat konektivitas antar pemangku kepentingan.
Gagasan ini diberi nama Ijen Golden Route, sebuah konsep untuk menumbuhkan kesadaran pariwisata di lereng Ijen dari sekadar kumpulan destinasi menjadi sebuah ekosistem pariwisata yang hidup dan terintegrasi. Tujuannya, untuk mendorong wisatawan tidak hanya singgah sebentar, tetapi menikmati seluruh potensi yang ada di kawasan tersebut.
Ijen Golden Route menjadi paket wisata yang menarik. Terdapat berbagai atraksi mulai event sport tourism International Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Ijen Green Trail Run, Banyuwangi Blue Fire Ijen Kom, Banyuwangi Ijen Geopark Downhill. Ada juga kegiatan seni budaya seperti Meras Gandrung Terakota pun menjadi pilihan menarik wisatawan yang berkunjung di selingkar Ijen.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi, Mohammad Yanuarto Bramuda, mengatakan, Ijen Golden Route dianalogikan sebagai sebuah rute yang mulus.
“Sebuah analogi yang menggambarkan koneksi mulus antara penginapan, kuliner, destinasi dan event,” jelasnya, Rabu, 10 September 2025.
Ia berharap, branding baru ini dapat menggeser narasi pariwisata Banyuwangi. Selama ini, menurutya, pelaku wisata yang hanya fokus pada Kawah Ijen. Dengan konsep ini, para pelaku wisata ingin menawarkan lebih dari sekadar lokasi, melainkan sebuah pengalaman yang kaya dan terintegrasi.
“Hal ini diharapkan bisa menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak,” bebernya.
Untuk mewujudkan Ijen Golden Route, sebuah rencana jangka pendek telah disiapkan. Yakni penyelenggaraan sebuah konser Musik Tepi Sawah. Konsep ini dipilih sebagai diferensiasi kuat dibanding konser-konser biasa.
“Dengan nuansa alam dan hamparan sawah serta perpaduan musik dan alam menjadi selling point utamanya,” ungkapnya.
Konser ini akan digelar di Teras Hotel & Villa pada 29 September 2025 mendatang. Para tamu dari hotel-hotel di sekitar lereng Ijen akan menjadi target utama untuk menikmati sajian musik ini.
Tujuannya jelas, yaitu memberikan pengalaman baru yang menarik di luar aktivitas trekking ke Kawah Ijen. Acara ini akan dimeriahkan oleh grup musik legendaris, Letto. Kehadirannya diharapkan mampu menarik perhatian banyak wisatawan. Lagu-lagu mereka yang dikenal puitis dan bermakna dianggap cocok dengan suasana syahdu di lereng Gunung Ijen.
Panggung Konser Musik Tepi Sawah juga akan diisi oleh penampilan dari Neo Jibles. Grup band ini dikenal sebagai penampil yang membawakan lagu-lagu dari band legendaris Indonesia, Koes Plus. Kombinasi musisi dari era berbeda ini diharapkan bisa menyasar segmen audiens yang lebih luas.
Baca Juga
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fietiandani, mengatakan, dengan berbagai program dan event yang terintegrasi, para pelaku wisata di lereng Ijen optimistis Ijen Golden Route akan menjadi magnet baru.
“Tentu mereka berharap inisiatif ini tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga kualitas pengalaman yang dirasakan wisatawan, sehingga berdampak positif pada perekonomian lokal,” katanya.
Ipuk menambahkan, kerja sama antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pengelola hotel, pelaku kuliner, hingga penyelenggara event, menjadi kunci utama keberhasilan ekosistem ini.
“Semua pihak kini berfokus pada satu tujuan, menjadikan lereng Ijen sebagai destinasi lengkap yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan Kawah Ijen,” ujar Ipuk.