TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi telah mengidentifikasi setidaknya ada 15 titik yang rawan mengalami banjir pada musim penghujan.
Menanggapi hal ini, berbagai langkah telah dan akan terus dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Dijelaskan oleh Plt. Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (PU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, hasil identifikasi dari Dinas PUCKPP bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Dinas Pengairan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Camat, setidaknya ada 15 titik rawan banjir di musim hujan dengan intensitas tinggi seperti saat ini.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan terus siaga terhadap banjir, terutama yang masuk dalam 15 titik rawan banjir,” katanya, Rabu (11/12/2024).
Adapun titik-titik yang berpotensi banjir tersebut yaitu jalan raya depan Koramil di Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Pesanggaran, Desa Sumberayu Muncar. Kemudian dua titik di Kecamatan Kabat yakni di pertigaan Dokter Wirianto Desa Pakistaji dan jalan raya depan El Hotel Desa Dadapan.
Untuk wilayah Banyuwangi kota, titik rawan banjir antara lain, Kali Bagong Kelurahan Sobo, Areal Kelurahan Sobo, jalan raya depan kantor Pemda Banyuwangi, jalan sekitar pasar Kelurahan Mojopanggung, jalan arah Pantai Cemara, Kertosari Timur, Kampung Ujung, sekitar areal Hotel Illira Kelurahan Sukowidi, dan terakhir jalan raya sekitar Tahu Petis Pak Agus Klatak.
Setelah melakukan identifikasi tersebut, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono atau yang akrab disapa Yayan itu menerangkan, upaya serta langkah pencegahan maupun mitigasi telah dipersiapkan dan beberapa memang sudah dikerjakan.
Di antaranya dengan dilakukan Rapat Koordinasi (Rakor) rutin untuk mitigasi banjir serta evaluasi rutin mingguan. Adanya pertemuan tersebut membahas pembagian tugas mitigasi dan penanganan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai tupoksi masing-masing.
“Kemarin pada, Jumat tanggal 7 kita sempat membahas pembagian tugas mitigasi bencana banjir,” tutur Yayan.
Adapun kesiagaan terhadap banjir, Yayan menambahkan, telah menyiapkan alat-alat berat yang berasal dari Dinas PUCKPP, Dinas Pengairan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BPBD, hingga Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat).
“Untuk normalisasi saluran drainase perkotaan dilakukan oleh Dinas PUCKPP, termasuk pengecekan kesiapan pompa air seperti di pemukiman Kampung ujung misalnya, karena permukaan tanah rumah penduduk lebih rendah dari permukaan air sungai,” ujarnya.
“Sedangkan langkah lain seperti pengerukan sedimen sungai dilakukan oleh Dinas Pengairan termasuk sedimen drainase. Tak lupa juga pemantauan rutin debit air dan pintu-pintu air,” imbuh Yayan.
Tak lupa, langkah pasca banjir juga sedini mungkin disiapkan, seperti persiapan dapur umum oleh Dinas Sosial (Dinsos), kesiapan kondisi darurat oleh BPBD dan keperluan kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Termasuk mitigasi risiko banjir dan edukasi masif kepada masyarakat terkait antisipasi banjir oleh Dinsos,” cetus Yayan. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |