RADARBANYUWANGI.ID – Pemkab Banyuwangi menggalang kolaborasi dengan lintas elemen untuk mewujudkan pendidikan yang baik bagi anak-anak Banyuwangi.
Pendidikan di bumi the Sunrise of Java tidak semata-mata bertujuan membentuk manusia intelektual, tetapi juga sehat, kreatif, serta berakhlak dan peduli terhadap sesama.
Untuk itu, berbagai program digulirkan oleh pemkab. Salah satunya Sekolah Asuh Sehati (Sehat Kini dan Nanti).
Baca Juga: Meksiko vs Honduras: Duel Klasik Berebut Tiket Final Copa Oro 2025! Siapa Bertahan?
Program ini merupakan implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang berfokus pada lima pilar, yakni sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan.
Selain itu, pemkab juga menggelar program Sekolah Asuh Siaga Bencana sebagai pencegahan dan budaya tanggap terhadap bencana.
Tidak hanya itu, ada pula program Sekolah Asuh Sister Say (sistem terpadu ternak ikan dan sayur) untuk mendukung program ketahanan pangan di lingkungan sekolah dan keluarga.
Baca Juga: Ramah Difabel, Ratusan Sekolah di Banyuwangi Berstatus Inklusi
Program-program tersebut merupakan pengembangan dari program Siswa Asuh Sebaya (SAS), yakni program charity di mana para siswa yang mampu secara ekonomi menyisihkan uang sakunya secara rutin untuk diberikan kepada siswa yang miskin. Program ini telah berlangsung sejak tahun 2011.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya diserahkan kepada negara atau pun lembaga pendidikan (sekolah).
“Tugas pendidikan tidak hanya tugas sekolah dan pemerintah, tapi tugas kita bersama, tugas keluarga terutama masyarakat juga. Maka dibutuhkan kerja kolaboratif agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang baik,” ujarnya.
Baca Juga: Marc Marquez Juara di Assen: Samai Rekor Agostini, Sapu Bersih Tiga Seri Beruntun
Lebih dari sekadar transfer ilmu, Ipuk juga menekankan pentingnya pendidikan karakter di sekolah.
Bagi Ipuk, pendidikan harus mampu membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga berakhlak dan peduli terhadap sesama.
Page 2
Page 3
“Sesuai arahan Bapak Presiden, pendidikan tidak boleh hanya sekadar masalah keilmuan, tapi juga perlu pembentukan karakter. Terutama bagaimana anak-anak punya semangat juang yang tinggi agar tidak mudah rapuh,” kata Ipuk.
Ipuk juga menegaskan bahwa pendidikan merupakan program prioritas wajib Pemkab Banyuwangi.
Untuk itu, lanjut dia, meski pemerintah melakukan efisiensi keuangan negara, sektor pendidikan tetap diprioritaskan dan tidak mengurangi kualitas pendidikan di daerah.
Baca Juga: Guatemala Siap Bikin Kejutan Lagi! Ini Jadwal dan Prediksi Semifinal Copa Oro vs Amerika Serikat
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno menambahkan, program-program tersebut merupakan langkah untuk mengenalkan para pelajar tentang kesadaran menjaga kesehatan, tanggap terhadap bencana, serta ketahanan pangan sejak dini.
Semenatara itu, pendidikan berbasis kreativitas juga diterapkan di Banyuwangi. Dengan demikian, para pelajar dalam mengembangkan hobi dan kreativitasnya.
Ya, berbagai program penguatan kreativitas siswa diterapkan kabupaten ujung timur Pulau Jawa.
Baca Juga: 1 Juli Tak Cuma Hari Bhayangkara! Ini Sejarah Lahirnya Jawa Pos yang Jarang Diketahui
Bahkan Bupati Ipuk Fiestiandani bekerja sama dengan Profesor Yohanes Surya memberikan pelatihan dan pengajaran sains kepada guru dan anak-anak Banyuwangi melalui program Smart Gasing.
Hasilnya banyak pelajar Banyuwangi menciptakan karya inovasi teknologi. Seperti karya Farras Setyo Akbar, siswa SMPN 1 Banyuwangi.
Terinspirasi dari film bertema rumah futuristik, Farras membuat perangkat smart home berbasis suara.
Baca Juga: Gol Isa Warps Antar Kemenangan Tipis Garuda Pertiwi Versus Kirgistan, Indonesia Jaga Asa di Kualifikasi Piala Asia 2026
“Selain untuk kenyamanan, alat ini juga dilengkapi sensor pendeteksi gempa dan kebakaran. Jadi bisa sekaligus untuk keselamatan rumah,” katanya.
Sistem ini juga dilengkapi fitur timer dan mampu dikendalikan jarak jauh lewat smart phone karena telah berbasis Internet of Things (IoT).
“Perangkat ini bisa mengendalikan kipas angin, AC, lampu, bahkan membuka pintu dan garasi secara otomatis hanya dengan perintah suara melalui Google Voice,” jelas Farras.