Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Banyuwangi Gelar Sayembara Desain Arsitektur Pusat Informasi Geopark di Kaki Gunung Ijen

Foto: banyuwangibagus.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangibagus

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menyiapkan hadiah Rp 115 juta untuk gelaran sayembara ok desain arsitektur bangunan Pusat Informasi Pariwisata Geopark Nasional Banyuwangi (GNB) yang lokasinya di kaki Gunung Ijen.

Dalam sayembara ini, Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Ikatan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur dan IAI wilayah III Malang. Dewan juri sayembara ini Eko Prawoto, Tan Tik Lam, dan Hari Sunarko dari kalangan arsitek. Juga budayawan lokal Samsudin Adlawi.

“Arsitektur menjadi bagian integral pembangunan di Banyuwangi. Ruang-ruang publik dibangun dengan menggandeng arsitek, karena Banyuwangi tak ingin bangunan yang berdiri secara fungsional saja, tapi juga harus indah, ikonik, dan tek lekang oleh waktu,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas seperti dilansir dari merdeka.

“Untuk itu, pusat informasi wisata geopark yang akan dibangun ini dilombakan. Kami ingin lebih banyak arsitek yang ikut mewarnai ruang publik di Banyuwangi,” imbuh Anas.

Bupati Anas menuturkan, selama ini Banyuwangi telah melibatkan arsitek tersohor untuk mengembangkan berbagai pengembangan.

“Mulai bandara, taman, destinasi wisata, hotel, industri, lembaga pendidikan, hingga Puskesmas. Mereka yang terlibat antara lain Andra Matin, Yori Antar, Adi Purnomo, Budi Pradono, hingga Denny Gondo,” terang Anas.

Bangunan yang ikonik, lanjut Anas, bisa menjadi pendorong ekonomi daerah dengan banyaknya orang yang datang berkunjung.

“Kriteria desain yang disayembarakan merupakan bangunan yang dihasilkan harus mencerminkan integrasi antara kebutuhan masyarakat dengan kekhasan budaya daerah,” ungkap Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang Kabupaten Banyuwangi, Mujiono.

Selain itu, kata Mujiono, bentuk bangunan juga menonjolkan nilai kelokalan serta harus berorientasi masa depan dan menerapkan konsep arsitektur hijau.

“Sayembara ini dibuka untuk kalangan arsitek yang memiliki keanggotaan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan pendaftaran dibuka mulai 14 Maret hingga 31 Mei 2019. Para peserta bisa mendaftar di www.iai-arema.com, dan tanggal 22 Juni batas pengumpulan karya, 1-13 Juli 2019 penjurian, selanjutnya 31 Juli 2019 pengumuman sekaligus malam apresiasinya dan penyerahan hadiah,” kata Mujiono.

Pusat informasi pariwisata GNB ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat informasi tentang keragaman geologi, keragaman hayati dan budaya di sekitar situs-situs GNB.

Banyuwangi sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional dengan tiga situs yang melingkupinya, yakni api biru Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo, yang tahun ini dalam proses diajukan untuk masuk jaringan geopark dunia (Global Geopark Network UNESCO).

Sementara lokasi pusat informasi wisata itu berada di areal persawahan Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, seluas 8.200 meter persegi.