Berikut adalah versi naskah yang sudah dioptimasi agar SEO-friendly, dengan fokus pada kata kunci seperti investasi pendidikan di Banyuwangi, perguruan tinggi untuk disabilitas, dan ISI Surakarta di Banyuwangi:
Pemkab Banyuwangi Dorong Investasi Pendidikan, Siapkan Kampus Khusus Difabel dan Kehadiran ISI Surakarta
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus memperkuat komitmennya dalam mendorong investasi di sektor pendidikan sebagai upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu terobosan yang tengah dipersiapkan adalah pendirian perguruan tinggi khusus bagi penyandang disabilitas, sebuah langkah progresif untuk mewujudkan pendidikan inklusif di ujung timur Pulau Jawa.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, mengungkapkan bahwa meskipun saat ini telah hadir sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi, belum ada institusi pendidikan tinggi yang secara khusus ditujukan bagi kalangan difabel.
Baca Juga
“Kita ingin menghadirkan kampus yang ramah difabel. Minimal membuka program Diploma 1 (D1) atau Diploma 2 (D2). Ini masih dalam tahap perencanaan, tapi semangat kami jelas, yakni membuka akses pendidikan tinggi yang layak dan terjangkau untuk semua,” ujar Mujiono pada Jumat, 18 April 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar Banyuwangi dalam menjadikan sektor pendidikan sebagai pilar utama pembangunan daerah. Pemkab menargetkan pendidikan yang inklusif, adaptif terhadap kearifan lokal, serta dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Tak hanya itu, Banyuwangi juga menjadi tuan rumah perluasan institusi pendidikan ternama. Mulai tahun ajaran 2025, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi membuka kelas perkuliahan di Banyuwangi. Kehadiran ISI ini memperkuat ekosistem pendidikan seni dan budaya di daerah yang dikenal dengan kekayaan tradisinya.
“ISI Surakarta akan membuka dua program studi, yaitu Etnomusikologi dan Tari, dengan kuota masing-masing 15 mahasiswa. Pendaftaran mahasiswa baru akan dimulai Mei 2025 melalui jalur mandiri,” jelas Mujiono.
Ia menambahkan, masuknya ISI Surakarta melengkapi deretan perguruan tinggi unggulan di Banyuwangi. Sebelumnya, Universitas Airlangga (Unair) telah membuka Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam di daerah ini.
“Seni dan budaya adalah bagian penting dari identitas lokal kita. Dengan adanya ISI Surakarta, warisan budaya Banyuwangi bisa semakin berkembang dan diwariskan melalui pendidikan formal,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Banyuwangi menegaskan posisinya sebagai kabupaten yang serius mengembangkan pendidikan inklusif dan berbasis potensi lokal. Langkah ini sekaligus membuka peluang investasi pendidikan yang berkelanjutan di masa depan.
Like