BANYUWANGI – Sinyal positif yang diberikan Menteri BUMN Dahlan Iskan langsung direspons cepat pemerintah daerah. Kemarin (21/11), Bupati Abdullah Azwar Anas langsung menurunkan tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengecek lokasi rencana pembangunan kawasan industri. Tim yang diturunkan Anas itu langsung dipimpin Kepala Bappeda Agus Siswanto. Tim itu mendapat tugas khusus untuk mengumpulkan data lapangan guna mempercepat realisasi pembangunan kawasan industri di Wongsorejo.
Persetujuan Menteri BUMN atas ide pembangunan kawasan in dus tri pada lahan milik PTPN me nambah kepercayaan diri pemerintah daerah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Selama ini, ada banyak investor yang tertarik datang ke Banyuwangi untuk berinvestasi. Hanya saja, kata dia, banyak kalangan investor yang datang tidak bisa merealisasikan keinginannya berinvestasi karena terbentur pengadaan lahan. Selain proses pembebasan lahan sedikit njelimet, harga lahannya juga cukup mahal.
Bayangkan, investor yang datang sering kali dihadapkan dengan harga tanah Rp 3 juta per meter. Saat ini harga tanah di sepanjang garis pantai di Kecamatan Wongsorejo sudah menyentuh harga Rp 3 juta per meter. Melihat mahalnya harga, investor banyak yang balik kucing dan mencari lokasi investasi di daerah lain. Banyuwangi, kata Bupati Anas, masih lebih unggul daripada daerah lain terkait ketertarikan investor. Banyuwangi diminati investor karena dua hal.
Pertama, Banyuwangi memiliki infrastruktur transportasi yang mendukung keberlangsungan kegiatan investasi. Salah satunya yang menjadi daya tarik adalah adanya Pelabuhan Tanjung Wangi. Pelabuhan tersebut memungkinkan kapal-kapal besar bisa masuk karena memiliki kedalaman yang cukup. Selain infrastruktur, lanjut dia, upah minimum kabupaten (UMK) masih relatif murah dibandingkandaerah-daerah yang memiliki basis industri. Hal itu, menjadi dayatarik bagi investor untuk berinvestasi di Banyuwangi.
“Kalau kawasan industri bisa direalisasikan, maka persoalan kebutuhan lahan yang selama ini menjadi kendala akan terpecahkan,” katanya. Bupati Anas berharap daya dukung kawasan industri pada lahan milik PTPN segera direalisasikan dalam waktu dekat. Pada Februari 2014, Gubernur Osaka, Jepang, akan berkunjung ke Jawa Timur. Kunjungan balasan Gubernur Osaka itu akan membawa rombongan besar investor ke Banyuwangi. Salah satu daerah yang direncanakan dikun jungi adalah Banyuwangi.
“Itu kunjungan balasan dari kun jungan Gubernur Jatim ke Osaka beberapa waktu lalu,” ungkap Bupati Anas. Kalau kawasan industri Wongsorejo mulai direalisasikan, Anas optimistis investor Jepang akan berinvestasi di Banyuwangi. “Pak Dahlan Iskan ingin ide itu cepat direalisasikan. Semoga cepat terwujud,” harapnya. Kepala Bappeda Agus Siswanto mengatakan, kunjungan tim Bappeda ke lahan milik PTPN itu guna memetakan kebutuhan kawasan industri dan Perda Tata Ruang yang telah ditetapkan.
Dalam Perda RTRW, ada sekitar 600 hektare di Kecamatan Wongsorejo yang sudah ditetapkan sebagai kawasan industri. Tim Bappeda akan bekerja cepat untuk menindaklanjuti persetujuan Menteri BUMN. Peluang yang diberikan Menteri BUMN harus direspons cepat agar program kawasan industri cepat terwujud. “Pembangunan kawasan industri itu akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Banyuwangi,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, keinginan Pemkab Banyuwangi menjadikan Kecamatan Wongsorejo sebagai kawasan industri tampaknya tidak lama lagi akan terwujud. Selama ini, rencana pembangunan Kawasan Industri Wongsorejo (KIW) tidak kunjung terealisasi, karena terkendala pengadaan lahan khusus industri. Kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Banyuwangi Rabu kemarin (20/11) tampaknya menjadi solusi kebuntuan rencana program KIW itu.
Saat bertemu Dahlan Iskan, Bupati Anas curhat terkait kebuntuan realisasi program kawasan industri yang dia gagas berapa tahun silam. Bupati Anas menyampaikan kepada Dahlan, selama ini banyak investor yang berminat datang ke Banyuwangi, tapi selalu bertanya perkembangan realisasi kawasan industri. Jika investor berminat investasi di Banyuwangi, kata Anas, pemerintah daerah siap menerima 24 jam.
Selain menyampaikan ide yang disampaikan Bupati Anas, Dahlan juga mengeluarkan instruksi untuk menindaklanjuti ide menjadikan lahan PTPN sebagai daya dukung kawasan industri. Bupati Anas mengungkapkan, Menteri Dahlan juga meminta direksi PTPN segera melakukan studi banding ke PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan PT. Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). Kedua kawasan industri itu juga dikelola BUMN, tapi bukan BUMN Perkebunan.
Berdasar penjelasan Menteri BUMN, di sepanjang garis pantai, PTPN memiliki luas lahan sekitar 400 hektare. Dari luas 400 ha itu, Menteri BUMN sepakat itu dijadikan daya dukung kawasan industri. Walau lahan PTPN di sepanjang garis pantai hanya 400 hektare, lanjut Bupati Anas, tapi menteri BUMN menjanjikan lahan sekitar 1.000 ha sebagai daya dukung kawasan industri di Banyuwangi. (radar)