Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemudik dari Bali Membludak, Kapal Sapu Jagat Diterjunkan di Ketapang-Gilimanuk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Banyuwangi, tvOnenews.com – Memasuki puncak arus mudik, pemudik dari Bali meningkat tajam, sebanyak 52.104 penumpang kendaraan dan pejalan kaki yang datang dari Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu (19/4). Lonjakan ini yang tertinggi sejak posko arus mudik dibuka di jalur penyeberangan Jawa-Bali.

Selain pemudik pejalan kaki, lonjakan juga terjadi pada kendaraan roda dua dan empat. Kendaraan roda dua tembus hingga 9935 unit, sedangkan roda empat mencapai 4091 unit. 

“Penumpang dari Bali masih didominasi kendaraan roda dua dan mobil pribadi,” kata General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang–Gilimanuk, M Yasin.
 
Lonjakan pemudik dari Bali ke Jawa yang lewat Pelabuhan Ketapang ini melebihi angka yang diprediksikan. Sebelum puncak arus mudik, rata-rata pemudik yang datang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, mencapai 20.000–40.000 orang. Kepadatan pemudik dari Bali ini terjadi pada malam hingga dini hari. Imbasnya, terjadi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk sebelum masuk kapal.

Rata-rata, pengendara harus menunggu 6-8 jam untuk bisa masuk kapal di Gilimanuk. Hal ini dipicu padatnya kendaraan yang menumpuk di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. 

“Saya tiba di Gilimanuk pukul 00.00 WIB, baru bisa masuk kapal pukul 08.00 WIB,” kata Bestari (50), pemudik asal Jember ketika ditemui di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Para pemudik memilih pulang mendekati lebaran karena terganjal libur di tempat bekerja, sehingga saat pulang harus bersamaan dengan ribuan pemudik lain. Kondisi ini membuat para pemudik bersamaan menumpuk di Pelabuhan Gilimanuk. 

“Saya menunggu sekitar enam jam di Gilimanuk untuk bisa masuk kapal. Kondisinya memang antre,” kata Sarwo (45), pemudik asal Solo, Jawa Tengah. (hoa/hen)

source